Camping Ground Tikus Emas

Penembakan Kembang Api, Simbol Pernyataan Perang Terhadap Kapal Isap

19, November 2017 - 11:30 PM
Reporter : Bang Kini
Foto : Suasana saat penembakan kembang api ke KIP KAMILAH oleh Aliansi Nelayan Belitung, di Perairan Belitung. (Ist)
Foto : Suasana saat penembakan kembang api ke KIP KAMILAH oleh Aliansi Nelayan Belitung, di Perairan Belitung. (Ist)
 
Bangkaterkini.com, Belitung Timur - Aksi penembakan kembang api ini merupakan sikap, dalam menyikapi statement (pernyataan) Gubernur Bangka Belitung yang akan menarik KIP Kamilah, dan belum jelas kapan akan melakukan penarikan KIP KAMILAH ke luar dari perairan Belitong.
 
Hal tersebut dikatakan oleh Pifin, ketua Gabungan Pecinta Alam Belitung (Gapabel), yang juga selaku eksekutor penembakan kembang api, usai berdialog dengan masyarakat Pesisir Pering, masyarakat dan aliansi nelayan Belitung melakukan aksi penembakan kembang api ke KIP KAMILAH di Pesisir Pantai Pering, Desa Mayang, Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur, Sabtu (18/11/2017). 
 
"Ini adalah salah satu bentuk pressure (penekanan, Red) jika Senin nanti, 20 Nov 2017 belum ditarik dari Perairan Laut Pering," Ujarnya.
 
Ia juga menambahkan, kembang api ini diarahkan ke laut, tepat ke arah koordinat KIP Kamilah, dan simbol pernyataan perang terhadap kapal isap.
 
"Meskipun dalam jarak jauh, nelayan yang juga ikut hadir berharap pihak KIP memahami bahwa ini adalah sebagai bentuk peringatan rakyat terhadap tambang laut, bahkan simbol pernyataan perang terhadap kapal isap" Tambahnya. 
 
Aksi ini, kata Pifin, merupakan wujud kekesalan Aliansi Nelayan Belitong terhadap beroperasinya KIP Kamilah yang sudah membuat mata pencaharian mereka berkurang.
 
"Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias saat bersama-sama melakukan aksi penembakan kembang api," Tutupny