Bangkaterkini.com, Pangkalpinang --- Simbol Pahlawan Nasional harus segera ditetapkan dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena selain Babel merupakan wilayah strategis untuk meletakkan simbol Pahlawan, juga untuk mencegah masyarakat dari perpecahan yang marak terjadi di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Prof Bustami Rahman, kepada awak media usai mengisi materi dalam Seminar Nasional sesi H.AS Hananjoeddin, Rabu (28/02/2018) di Graha Timah Kota Pangkalpinang.

" Kalau tidak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Maka pusatnya yang rugi, karena ini untuk kesatuan NKRI. Apalagi pada masa sekarang kan masyarakat sedang terbelah. Masyarakat kita harus dipelihara dengan salah satu caranya meletakkan simbol pahlawan di wilayah-wilayah yang seperti sekarang, Bangka Belitung ini contohnya," Jelas mantan Rektor pertama UBB ini.

Ia mengatakan, ada atau tidak ada sosok Pahlawan Nasional di suatu daerah termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sampai saat ini belum mempunyai Pahlawan Nasional, tidak banyak berpengaruh pada ekonomi. Namun besar peranannya sebagai perekat kesatuan NKRI.

" Supaya NKRI ini direkatkan dengan adanya pahlawan, pahlawan bangsa kita itu ada di mana-mana. Pahlawan tidak hanya ada di pusat Jakarta, di Jawa, tapi juga ada di penggiran seperti ini Babel. Wilayah kita kan ada di pinggir," Tegasnya.

Lanjutnya, langkah kedepan yang akan diambil ialah untuk mendesak Pemerintah Pusat agar segera menetapkan Depati Amir dan H.AS Hananjoeddin sebagai Pahlawan Nasional yakni dengan sikap politik.

" Ini kan sikap politik kita. Jadi segera saja, kita tidak perlu banyak seminar-seminar, tidak ada rangkaian yang sempurna, kalau kita berlandaskan syarat abcdf-z, tidak selesai-selesai kita, yang penting dibutuhkan tidak? Oh ini butuh, ya udah segera disahkan. Nah ini yang harus sepakat, jangan sampai sudah jadi, ini ada yang tidak sepakat," Tegasnya.

" Sebenarnya apa manfaatnya untuk Bangka Belitung ini? Kecuali tadi katanya ini untuk pendidikan. Ini kan butuh proses panjang, tapi yang penting sekarang itu merekatkan Babel menjadi bagian yang utuh, yang tidak terpisahkan dari NKRI. Secepatnya, jangan ditunda-tunda lagi, kalau sudah sepakat, ditetapkan," Tutupnya. (Qih)