Camping Ground Tikus Emas

Terkait Berita Kerja Paksa dan Makan Tidak Halal Mahasiswa Di Taiwan, M. Soleh 'Itu Tidak Benar'

10, January 2019 - 02:57 PM
Reporter : adithan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), M. Soleh menggelar pertemuan dengan orang tua siswa yang mengikuti program beasiswa kuliah di Taiwan, di Kantor Dinas Pendidikan Pemprov Babel, Senin (08/01/2019) lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), M. Soleh menggelar pertemuan dengan orang tua siswa yang mengikuti program beasiswa kuliah di Taiwan, di Kantor Dinas Pendidikan Pemprov Babel, Senin (08/01/2019) lalu.

Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), M. Soleh menggelar pertemuan dengan orang tua siswa yang mengikuti program beasiswa kuliah di Taiwan, di Kantor Dinas Pendidikan Pemprov Babel, Senin (08/01/2019) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Babel, melalui Dinas Pendidikan memastikan para siswa menikmati pekerjaan dan perdagangan makanan yang dikonsumsinya serta memastikan program legalnya pendidikan ini. Pasalnya ada pemberitaan tentang kerja paksa dan makan yang tidak halal untuk pelajar Indonesia di Taiwan yang mengikuti program Program Industri-Akademisi Kolaborasi.

M. Soleh menegaskan itu semua Berita miring, artinya yang selama ini diterbitkan tidak benar karena sudah mengkonfirmasikan baik ke pihak universitas, KBRI di Taiwan, juga pengawas yang ada di sana.

" Saat ini kita masih menjalankan kerja sama atau MoU melalui Yayasan PGRI dan Polman dengan universitas yang ada di Taiwan, bukan melalui calo atau agen seperti yang diberitakan. Sementara di awal pemberangkatan Pemprov Babel juga sudah mengimbau agar para siswa yang akan belajar di Taiwan tidak melalui agen, tetapi mendaftar resmi melalui Dinas Pendidikan Bangka Belitung," tegasnya.

Sambung, Zainal Abidin Salah satu orang tua dari mahasiswa yang bernama M Zakir Amar,  yang saat ini baru lulus kuliah jurusan sistem informasi komputer di Taiwan menuturkan senang anak nya dapat menikmati program ini. Pasalnya Selama ini, Ia selalu berbicara dengan sang anak dan mempelajari proses belajar mengajar dengan baik, serta Peningkatan nilai akademiknya pun meningkat.

Program kerja magang yang diikutinya juga tidak belajar mengajar, justru kerja magang yang cocok dengan program studinya yang mampu meningkatkan prestasinya, " Untuk kebutuhan makan sehari-hari baik di tempat kuliah maupun tempat kerja dan di apartemen juga tidak ada masalah, karena di sana disediakan tempat yang dikelola oleh seorang muslim Indonesia yang disebut Mentor oleh mereka," jelas Zainal.

" Banyak toko yang menjual makanan bersertifikasi halal di sana, malah mereka sengaja memasak sendiri untuk bekal di tempat kuliah, dan Keamanan di sana juga aman dengan baik," tukasnya.

" Apa yang diberitakan tidak benar sama sekali. Justru menerima informasi dari universitas di Taiwan, dan kuliah di perusahaan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pihak univesitas dan perusahaan," tutup Masnan yang juga merupakan orang tua dari mahasiswa yang bernama Safta dan Dedi Rahman yang mengikuti program beasiswa kuliah di Taiwan. (*)