Bangka Terkini, Pangkalpinang --- SPSI Babel menyesalkan sikap Pengawasan Ketenagakerjaan di Babel. Pasalnya, pihak pengawas Ketenagakerjaan terkesan tidak serius dan menunggu ketidakpastian.

Hal tersebut diungkapkan, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Darusman Aswan dalam tulisannya di akun Facebook pribadi milik nya, Jum'at (17/05/2019).

Dari pantauan Bangka Terkini, di akun Facebook Darusman Aswan tersebut banyak yang support terhadap perjuangan dari ketua SPSI Babel tersebut, untuk memperjuangkan hak normatif para buruh, terhadap pelanggaran oleh Perusahaan - Perusahaan yang dilakukan terhadap para buruhnya. Pasalnya banyak kejadian hak normatif para buruh tidak diselesaikan dengan baik oleh Perusahaan, bahkan untuk hukum pun tidak berjalan dengan baik.

" Seolah Pengawas Ketenagakerjaan berpikir ini bukan masalah yang harus mereka pikirkan" cetusnya kepada Bangka Terkini.

Diakuinya juga sengaja menulis seperti ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pengawas Ketenagakerjaan. Dan berharap semua sesuai dengan jalurnya. " Semoga semua potensi yang merugikan masyarakat buruh dapat diatasi dengan baik tanpa kita harus berseberangan," harapnya diakhir tulisannya.

" Semua saya tujukan kepada yang berkompeten di negeri ini , sebagai bentuk kecintaan saya dengan negeri ini khususnya Babel. Karena pemimpin yang mengaku putra daerah tidak peduli dengan masyarakat buruhnya sendiri," cetusnya kepada Bangka Terkini, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat messenger.

Ini kutipan tulisan Darusman Aswan Ketua SPSI Babel di akun Facebook nya.

" Untuk semua pihak ketahui tentang kepengawasan ketenagakerjaan, mohon dibaca, supaya kita sedikit paham tentang kepengawasan, ini hanya baru kulit dan garis besar saja,  masih banyak penjelasan detail lagi..., eronisnya pelanggaran ketenagakerjaan tidak ada yg terhukum....pengawasnya mondar mandir pelanggaran jalan terus, doa kan SPSI utk terus berjuang demi kebaikan buruh dan perusahaan juga pemerintah agar semua berjalan dijalurnya , Inshaa Allah hari Rabu kami tiem SPSI beserta bebera pengurus PUK dari Babel diterima hadir dikementerian tenaga kerja Pusat bidang Pengawasan dan Hi , guna utk memaparkan dan mengkomunisakan hal2 pelanggaran hak normotif yg terjadi di Babel , kenapa kami harus lakukan hal ini kerena sdh sulit utk kami komunikasikan dgn pengawasan , respon salah satu pengawas ketika kami tanyakan , kenapa pengawas lamban dan tidak tegas ? , jawaban santai , kami hanya tunggu perintah , suruh tembak kami tembak klu tidak ada perintah yah beginilah cetusnya seakan seloroh , he he..., kami berkesimpulan kayaknya tidak serius dan terkesan menunggu ketidak pastian, pertanyaan apa boleh dibiarkan penegakan hukum ketenagakerjaan berlarut sementara pelanggaran terus terjadi , yg lebih eronis diantara mereka ada indikasi yg kurang senang dgn apa yg dilakukan SPSI pada hal SPSI itu mitra pemerintah khususnya Disnaker yg selalu memberikan informasi yg bermanfaat buat agenda kerja mereka sebagai pengawas , semestinya mereka berterimakasih , diantara informasi pelanggaran hak normatif oleh beberapa perusahaan yg kami laporkan ialah, 1. P.T Cipta golden tunggal( minuman VIZ) , 2. PT. RSBT ( rumah sakit bakti timah), 3. PT.KIM , 4. PT.Bangka Prima Tin ( stop beroperasi ) semua pekerja PHK., 5 . PT. Bakti Mandiri Sejahtera dan banyak lagi yg sdh pernah kami laporkan secara lisan , diantara PT. Sriwijaya yg take over dgn PT NAM AIR , PT. Prenium TIn dll yg tidak dapat kami sebutkan satu persatu , semoga semua potensi yg merugikan masyarakat buruh dapat diatasi dgn baik tampa kita harus berseberangan, Aamiin."