Camping Ground Tikus Emas

Didit 'Sedih' Banyak Anggota DPRD Babel, Mangkir Paripurna Dengar Pidato Kenegaraan Presiden RI

16, August 2019 - 06:40 PM
Reporter : adithan
Didit 'Sedih' Sebanyak 20 Anggota DPRD Babel, Mangkir Paripurna Dengar Pidato Kenegaraan Presiden RI, Jum'at (16/08/2019)
Didit 'Sedih' Sebanyak 20 Anggota DPRD Babel, Mangkir Paripurna Dengar Pidato Kenegaraan Presiden RI, Jum'at (16/08/2019)

Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Sebanyak 20 anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menghadiri sidang paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden, Joko Widodo dalam rangka memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya merasa sedih, karena baginya pidato kenegaraan Presiden, Joko Widodo dalam rangka memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai salah satu untuk mengembangkan rasa nasionalisme dari seluruh pemangku kepentingan dan menjadi contoh bagi masyarakat.

" Kita sangat sedih dan sangat disayangkan dengan banyaknya anggota DPRD tidak hadir. Bagaimana masyarakat memaknai semangat nasionalisme ini, jika perwakilan rakyatnya tidak datang pada rapat paripurna ini," ungkapnya, usai rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Gedung DPRD Babel, Pangkalpinang, Jum'at (16/08/2019).

Namun, diakuinya dengan tidak hadirnya anggota dewan ini, dikembalikan kepada diri masing-masing anggota DPRD. Pasalnya saat ini belum ada sanksi bagi anggota dewan yang tidak hadir rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan presiden dalam memperingati HUT RI.

" Kita bagian Bangsa Indonesia, kalau kita berada di dalam sejarah merebut kemerdekaan belum tentu menikmati kemerdekaan ini. Kemerdekaan ini bukan pemberian, tetapi perjuangan dengan mengorbankan jiwa, air mata, darah, harta para pejuang kemerdekaan bangsa ini," tukasnya.

Oleh karena itu, lanjut Didit, bangsa Indonesia yang menikmati kemerdekaan ini untuk lebih memaknai perjuangan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini. " Kita berharap hal ini tidak terulang lagi, karena ini merupakan momen penting dalam sejarah bangsa ini," tutupnya.