Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Kepala BPBD Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa menegaskan dampak kekeringan di wilayah Babel semakin parah.

Diakuinya kepada media, kondisi saat ini semakin banyak warga yang membutuhkan air bersih untuk minum dan air untuk Mandi Cuci Kakus (MCK).

" Kesusahan air bersih untuk minum dan air untuk MCK tersebut terjadi di sejumlah wilayah seperti Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka," ungkapnya, Kamis (22/08/2018).

" Tidak hanya itu, dengan tingkat kebakaran hutan dan lahan di Babel Dari biasanya hanya dua kali karhutla dalam sehari, sekarang karhutla bisa terjadi lebih dari delapan kali sehari," tambahnya.

Lanjutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan menerapkan siaga gawat darurat mengenai dampak kekeringan ini. " Kami akan coba menginventarisir data dan mencari solusi terhadap dampak kekeringan ini," ucapnya.

" Akan ada upaya untuk menindaklanjuti kondisi dampak kekeringan saat ini,  dampak kekeringan juga terjadi pada bagi tanaman komoditas seperti lada, sawit, karet, termasuk padi. Kami akan rapatkan untuk mencari solusi untuk mengatasi dampak kekeringan ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Dirinya mengatakan bahwa pihaknya memprediksi hal ini akan masih berlangsung hingga pertengahan November nanti, " Air baku di kolong-kolong juga sudah mulai surut. Ini juga akan dibahas dalam rapat dengan tim terpadu yang terkait dengan dampak kekeringan ini," tutupnya.