Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Plt Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana BNPB, Bagus Tjahjono sebut dari tahun ke tahun kejadian bencana di Indonesia meningkat.

" Berbagai ancaman bencana, baik disebabkan faktor alam maupun nonalam saat ini masih mengintai Indonesia," ungkapnya saat sambutan dalam kegiatan Uji Publik Kurikulum dan Modul Srikandi Siaga Bencana, di PIA Hotel Pangkalpinang Bangka Belitung, Rabu (09/10/2019).

" Tahun 2016 tercatat 1.985 kejadian, pada 2017 menjadi 2.341 kejadian, dan Tahun 2018 terus meningkat menjadi 2.426 kejadian. Dari jumlah tersebut, 97% kejadian bencana merupakan bencana hidrometeorologi," terangnya.

Diakuinya juga, di masa mendatang, ancaman bencana akan semakin meningkat disebabkan meningkatnya kerentanan, antara lain akibat perubahan iklim global, penurunan kualitas lingkungan, kondisi geografis, kemiskinan, rendahnya tingkat kesiapan masyarakat, pendidikan rendah, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk. Sebanyak 218.2 juta rakyat kita tinggal di daerah rawan bencana, mulai dari gempabumi, tsunami, banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan.

" Peningkatan tren bencana sesungguhnya bukan hanya terjadi di Indonesia. Secara global, dalam tiga dekade berselang, jumlah bencana dilaporkan meningkat sekitar 350%. Selama tahun 2000-2018, rata-rata kerugian ekonomi global akibat bencana mencapai US$111 miliar," jelasnya.

Bukan hanya negara berkembang, lanjutnya negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru juga mengalami bencana dengan korban dan kerugian sangat besar. " Ini membuktikan tidak ada negara di dunia yang betul-betul bebas dari ancaman bencana," tutupnya. (AsF)