Camping Ground Tikus Emas

Erzaldi Ingin Kolaborasikan Produk UMKM dengan Tempat Wisata di Bangka Belitung

28, November 2019 - 11:11 AM
Reporter : adithan
Gubernur Babel, Erzaldi saat hadir Focus Group Discusion (FGD) yang digelar oleh Angin Impact di Menara Astra, Rabu, (27/11/2019) kemarin.
Gubernur Babel, Erzaldi saat hadir Focus Group Discusion (FGD) yang digelar oleh Angin Impact di Menara Astra, Rabu, (27/11/2019) kemarin.

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Jakarta --- Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memberikan masukan tentang kajian potensi produk unggulan dan UMKM Pariwisata Babel dalam acara Focus Group Discusion (FGD) yang digelar oleh Angin Impact di Menara Astra, Rabu, (27/11/2019) kemarin.

Dari hasil survey lapangan oleh Angin Impact, telah diperoleh hasil sementara yang didiskusikan untuk memperoleh langkah-langkah ke depan dalam rangka pengembangan potensi produk dan UKM kepariwisataan di Babel.

Gubernur Babel, Erzaldi mengatakan masyarakat Babel perlu mendapat bantuan dalam hal strategi dan pemasaran  produk serta kolaborasi produk dengan kebijakan pemerintah yang sudah menggaungkan transformasi dari marine teritorism.

" Pariwisata banyak terkait dengan produk-produk UMKM, ekonomi, dan kelestarian alam  yang telah membaur. Hal ini harus dikemas, sehingga ketika orang datang berwisata ke Babel pertanyaannya tidak lagi what you think, melainkan what you do, what you see dan what you buy," ungkap Erzaldi.

" Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu perlunya pembuatan paket-paket wisata, pembinaan kepada pelaku-pelaku wisata, dan kolaborasi produksi UMKM dan sektor pariwisata," tambahnya.

Sebagai contoh, dijelaskan Erzaldi, kesiapan dari biro perjalanan wisata dalam merancang dan menawarkan paket wisata dan kuliner. Produk unggulan Babel seperti lada, madu, kerupuk, lempah kuning perlu, dikaitkan dengan sektor pariwisata dan hasil olahan kehutanannya. " Ini sudah betul arahnya. Lada menjadi unggulan, dan kita kaitkan dengan pariwisatanya. Intinya, disamping lada, juga ada madu, dan kita bisa kaitkan antara madu dengan kehutanan dan pariwisata," terang Erzaldi.

Untuk lada, lebih lanjut dijelaskan Gubernur Erzaldi, akan dikemas secara handmade, sehingga bisa dijual Go International. Sektor kuliner juga harus mendapat perhatian, contoh Lempah kuning atau Gangan di Belitung.

Erzaldi pun mengajak pelaku-pelaku produk unggulan dan UMKM pariwisata untuk meningkatkan upaya menjual produk-produknya (termasuk pariwisata) ke luar Babel. " Ayo kita kolaborasi untuk menjual produk-produk UKM dan pariwisata ke luar dan mengekspor ke pasar internasional," ajaknya.

Erzaldi juga menginginkan produk - produk unggulan Babel dan pariwisatanya bisa Go Internasional  dengan kemasan dan promosi yang menjual. " Untuk ekspor lada boleh memakai IG Babel melalui dua pelabuhan, yaitu Bangka dan Belitung, tidak boleh lagi ekspor dari Surabaya, Jakarta dan Medan. Untuk produk lokal harus sudah berbentuk hilirisasi, termasuk packaging untuk mencegah pencampuran," tukasnya.

" Strateginya, antara lain membatasi ekspor hanya dari Bangka dan Belitung, petani menjual ke koperasi, dan memasarkan hanya satu pintu melalui Komunitas Pasar Bersama," urainya.

Dalam FGD ini, Gubernur Erzaldi juga meminta Angin Impact selaku pihak yang melakukan penelitian dan survey di Babel, dapat memberikan masukan bagaimana upaya sinergi antara pemasaran secara massif produk-produk UMKM dan pariwisata dengan kemajuan teknologi informasi.

" Hal ini segera dapat dilaksanakan, termasuk penghitungan exit survey melalui udara (pangkal pinang dan tanjung pandan) dan laut (muntok), karena tahun 2021 ada program every week is an event," harap Erzaldi, didampingi Arie Primajaya Kepala Badan Penghubung Babel, Tim Dinas Pariwisata Provinsi Babel.

Sementara itu, Direktur Angin Impact, Saskia Tjokro menyebutkan, Babel mempunyai potensi besar dalam pengembangan produk-produk unggulan dan pariwisata. " Ke depan, kami akan memasukkan secara strategis, seluruh stakeholders, sehingga tahu permasalahannya," tutupnya. (*)