Camping Ground Tikus Emas

DPRD Sepakat Bersama KNPI Babel Pulihkan Ekonomi Dengan Relaksasi Aturan Pertambangan

18, May 2020 - 08:23 PM
Reporter : adithan
KNPI Babel audiensi dengan DPRD Babel, terkait pemulihan ekonomi dengan relaksasi aturan Pertambangan, Senin (18/05/2020).
KNPI Babel audiensi dengan DPRD Babel, terkait pemulihan ekonomi dengan relaksasi aturan Pertambangan, Senin (18/05/2020).

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sepakat dengan Kominte Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Babel untuk mempercepat strategi memulihkan perekonomian Babel dengan relaksasi pertambangan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Babel, Efredi Effendy usai menggelar audensi dengan Kominte Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) di DPRD Babel, Selasa (18/05/2020).

" Kalau ingin cepat perekonomian Babel ini pulih, harus ada relaksasi atau kelonggaran aturan pertambangan khususnya timah," ungkapnya.

Hanya saja, dijelaskan Efredi untuk mewujudkan agar perekonomian Babel cepat pulih harus lah adanya kelonggaran atau relaksasi dari aturan tambang itu sendiri seperti mengenai dokumen RKAB dan CPI oleh pemerintah dalam hal ini dirjen minerba. ‎Tetapi sebelumnya harus rapat dengan pendapat terlebih dahulu dengan gubernur Babel.

" Relaksasi ini harus kita dorong ke dirjen mineral batubara kementerian ESDM, agar dapat keringanan kelonggaran penyusunan RKAB, S1 pertambangan itu yang kita dorong, di babel ini tidak banyak yang memiliki CPI," tegasnya.

" Relaksasi CPI buat RKAB ini, akan membuat tambang gairah kembali, memang Kepmen ini tidak bisa cepat merubah, dari sini kita didorong bersama - bersama perwakilan tambang logam, untuk meminta dirjen minerba, keluarkan surat edaran memudahkan penyusunan RKAB," terangnya.

Senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi III, Azwari Helmi. Ia berpendapat yang sama, penanganan yang cepat dan tepat untuk pemulihan perekonomian di Babel ada sektor pertimahan, dan sudah "takdirnya" ekonomi Babel itu adalah pertimahan. "Karena memang dari dulu, sejak zaman Belanda, banyak masyarakat bergantung hidupnya dengan timah. Sudah takdirnya Babel itu adalah timah," tukas Helmi.

Terpisah, Gubernur provinsi Babel, Erzaldi Rosman mengatakan ekspor timah tidak lancar, jelas sekali berimbas terhadap perekonomian Babel, " Sekarang ini timah ada, tetapi banyak yang tidak bisa jual, ini jelas sekali mengganggu perekonomian kita," ungkap Erzaldi.

Diakui erzaldi, pihaknya akan lakukan beberapa rapat lagi mengenai tambang timah tersebut kendati saat ini sudah ada perbahan UU pertambangan. " Memang sudah ada masukan mengenai misalnya RKAB agar dilonggarkan agar bisa melakukan ekspor, kendati demikian kita harus tetap sesuai aturan yang berlaku," tegas Erzaldi.

" Semoga adanya relaksasi pertambangan dari pemerintah pusat mengenai RKAB tersebut, agar dapat mempercepat memulihkan perekonomian babel," harapnya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Babel, Firmansyah Levi mengatakan sebelum mendorong adanya relaksasi pihaknya bersama pemerintah daerah terlebih dahulu harus audensi dengan dirjen Minerba dan Komite Cadangan Meniral Indonesia (KCMI).

" KCMI ini yang melakukan tes apakah bisa mendapatkan CPI atau tidak, makanya kita harus audensi dengan KCMI agar ada kemudahan dalam menetapkan kelulusan CPI," ucapnya.

Lebih lanjut, dikatakan Ketua KNPI Provinsi Babel Muhammad Irham, dampak covid-19 lanjut pertumbuhan ekonomi lambat hanya 1 sekian persen, untuk itu, yang bisa menyelamatkan perekonomian Babel dalam waktu cepat adalah pertambangan timah.

" Langkah ini lebih cepat dan otomatis, tinggal ngundang pelaku usaha dan didorong adanya relaksasi pertambangan, ini kepentingan orang banyak agar ekonomi Babel kembali pulih, sehingga semua terselamatkan dari kemiskinan," pungkas Irham. (Red*)