Camping Ground Tikus Emas

Gubernur Babel Kunjungi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

06, August 2020 - 12:20 PM
Reporter : adithan
Gubernur Babel Erzaldi Rosman kunjungi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, Rabu (05/08/2020).
Gubernur Babel Erzaldi Rosman kunjungi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, Rabu (05/08/2020).

BANGKA TERKINI - PANGKALPINANG --- Usai Kunjungan ke Klinik Kemasan Disperindag Bangka Belitung (Babel), Gubernur Babel Erzaldi Rosman sempatkan datangi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, Rabu (05/08/2020).

Dalam kunjungannya itu Gubernur Erzaldi ditemani Staf Khusus Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Direktur Utama BUMD Babel, PT BBBS, Prof. Saparuddin; Kepala Dinas Perindag Babel, Sunardi; dan Kepala UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, M. Nasirin Yusuf.

Kunjungan Gubernur Babel Erzaldi tersebut untuk melihat secara langsung proses pengujian sampel lada produksi Bangka Belitung. " Untuk mendukung Tata Niaga Ekspor Lada, UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus ditingkatkan," ungkapnya.

Hal itu dilakukan, kata Erzaldi untuk mengantisipasi rencana tata niaga lada yang mulai September ini akan berubah drastis sistemnya. Di samping ekspor langsung dari Bangka Belitung, penjualan lada juga akan dilakukan melalui bursa.

Diakuinya, melalui bursa ini akan membuat pasar menjadi bebas sehingga akan membuat keuntungan, orang bisa membeli langsung ke bursa tanpa perantara. Bahkan para petani lada bisa langsung menjual hasil produksinya langsung ke bursa dengan besaran lot dari 5, 10, dan 20 kilo seterusnya.

Namun dalam membuka bursa ini, ketentuan yang biasa disyaratkan oleh pembeli khususnya dari Eropa dan Amerika, adalah harus adanya hasil uji laboratorium yang menyatakan bahwa hasil produksi lada itu terbebas dari bakteri salmonella dan e.coli.

" Oleh karena itu lah, UPTD balai pengujian dan sertifikasi mutu barang harus dikembangkan dan ditingkatkan dengan melengkapi alat uji laboratorium yang dimaksud," tegasnya.

" Tidak saja untuk menjamin Pasar Komoditi Lada Bangka Belitung, hal ini juga bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah untuk pemeriksaan komoditi-komoditi ekspor lainnya," terangnya.

Walaupun sebelumnya pengadaan alat dan pengembangan fasilitas sudah masuk dalam anggaran APBN, namun karena adanya pandemi Covid-19 ini maka pengadaan ditiadakan.

Lebih lanjut, diakui Erzaldi Hal ini sangat penting bagi daerah, khususnya untuk para petani, dan agar komoditi Bangka Belitung ini memiliki nilai tambah maka harus dilaksanakan.

Dengan peralatan itu, UPTD balai pengujian dan sertifikasi mutu barang yang saat ini hanya bisa menguji dengan 9 parameter, akan bertambah menjadi 11 parameter yang bukan hanya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) namun juga seauai dengan ketentuan internasional. (*)