Camping Ground Tikus Emas

Ini 6 Poin Pernyataan Sikap Mahasiswa Saat Aksi di Kantor Walikota Pangkalpinang

12, November 2020 - 04:22 PM
Reporter : adithan
Sejumlah Mahasiswa yang terdiri dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pangkalpinang, Pergerakan Pelajar Indonesia Raya (Parindra), Masyarakat Peduli Transparasi dan Demokrasi (MPTD) Babel, Gerakan Muda Bangka Belitung (GMBB) geruduk kantor Walikota Pangkalpinang, Kamis (12/11/2020).
Sejumlah Mahasiswa yang terdiri dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pangkalpinang, Pergerakan Pelajar Indonesia Raya (Parindra), Masyarakat Peduli Transparasi dan Demokrasi (MPTD) Babel, Gerakan Muda Bangka Belitung (GMBB) geruduk kantor Walikota Pangkalpinang, Kamis (12/11/2020).

BANGKA TERKINI - PANGKALPINANG --- Usai gelar aksi damai dihadapan Walikota Pangkalpinang, para Mahasiswa layangkan pernyataan sikap.

Diketahui, mahasiswa yang melakukan aksi di Kantor Walikota Pangkalpinang yakni para mahasiswa yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pangkalpinang, Pergerakan Pelajar Indonesia Raya (Parindra), Masyarakat Peduli Transparasi dan Demokrasi (MPTD) Babel, Gerakan Muda Bangka Belitung (GMBB).

Dalam hal tersebut, para mahasiswa mengeluarkan 6 poin pernyataan sikap diantaranya;

1. Meminta kepada Walikota Pangkalpinang untuk mempertanggungjawabkan serta menjelaskan robohnya jembatan gantung air kerabut secara jelas berdasarkan data yang lengkap dan dipublikasikan kepada masyarakat Pangkalpinang.

2. Meminta walikota untuk membentuk tim khusus yang mempunyai kompetensi untuk meguji dan mengecek bahan-bahan yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut apakah sudah sesuai dengan spesifikasi dan RAB.

3. Meminta walikota dan DPRD Pangkalpinang mendesak pihak kejaksaan mempercepat proses investigasi dan memaparkan hasil pengembangan dari hasil investigasi dari kejaksaan untuk di publikasikan hasil pengembangan investigasinya.

4. Meminta pihak DPRD Kota Pangkalpinang untuk memanggil Walikota Pangkalpinang dan pimpinan proyek, direktur pelaksana proyek untuk mempertanggungjawabkan serta menjelaskan kasus robohnya jembatan gantung air kerabut

5. Meminta BPK RI perwakilan Babel untuk mengaudit dana pembangunan jembatan tersebut.

6. Meminta kepada para pejabat yang bertanggungjawab terhadap roboh jembatan untuk tidak menyalahkan buaya sungai, karena buaya tidak mengetahui apa-apa tentang proyek pembangunan jembatan. Tetapi marilah kita meminta pertanggungjawaban kepada BUAYA DARAT. Karena buaya darat lah yang bisa makan semen, besi dan paku. (Red)