Camping Ground Tikus Emas

Puluhan Ponton TI Rajuk Kembali Beraktivitas di Kolong eks PT. Kobatin Bangka Tengah

16, January 2021 - 08:50 PM
Reporter : adithan
Puluhan tambang timah ilegal Rajuk mulai beraktivitas kembali di kawasan Kolong (Sungai) Kenari eks PT. Kobatin, Kelurahan Berok Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.
Puluhan tambang timah ilegal Rajuk mulai beraktivitas kembali di kawasan Kolong (Sungai) Kenari eks PT. Kobatin, Kelurahan Berok Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.

BANGKA TERKINI - BANGKA TENGAH --- Puluhan tambang timah ilegal Rajuk mulai beraktivitas kembali di kawasan Kolong (Sungai) Kenari eks PT. Kobatin, Kelurahan Berok Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.

Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan kurang lebih sebanyak 50 ponton TI Rajuk yang dikoordinir oleh seorang Kolektor Timah.

" Kurang lebih ada sekitar 50 ponton, yang dikordinir inisial Ak warga Kampung Jawa Koba," ujarnya, Sabtu (16/01/2021).

Menurut keterangan nya juga, aktivitas TI Rajuk ini sudah di ketahui dan dilakukan pengecekan oleh Dir. Krimsus Polda Babel.

" Tadi juga ada rombongan dari Polda, Dir. Krimsus turun langsung ke lapangan, tapi tidak di lakukan penindakan apa-apa, hanya datang, tanya-tanya terus pergi," jelasnya.

Sementara itu Direktur Kriminal Khusus (Dir Krimsus) Polda Babel, Kombes Pol Haryo Sugihartono yang di hubungi melalui pesan WhatsApp mengatakan, dirinya turun ke lokasi tersebut hanya melakukan pengecekan saja. " Saya hanya ngontrol saja mas, karena pihak Polres sudah turun, jadi tinggal tunggu info bubarnya saja," tulisnya dalam pesan singkat WA.

Lebih lanjut, Kapolres Bangka Tengah AKBP Slamet Ady Purnomo mengatakan pihaknya sudah sering melakukan penertiban dan memberikan himbauan agar para penambang tidak lagi melakukan aktivitas tambang di kawasan tersebut.

" Selama ini kami sudah sering melakukan penertiban, bahkan tindakan tegas dan prosedur hukum sudah kita jalankan, kedepannya akan tetap kami tertibkan," pungkasnya.

Sampai berita ini di turunkan, saat dikonfirmasi pihak Ak yang di duga sebagai kolektor Timah tersebut, belum memberikan jawaban. (BOM)