Camping Ground Tikus Emas

Sayap Partai PDIP Gelar Aksi Damai Bela Palestina dari Penindasan Israel

24, April 2022 - 12:42 PM
Reporter : Dion (Atok)
Sayap Partai PDIP Gelar Aksi Damai Bela Palestina dari Penindasan Israel
Sayap Partai PDIP Gelar Aksi Damai Bela Palestina dari Penindasan Israel

PANGKALPINANG, bangkaterkini.com - Puluhan pemuda-pemudi dari sayap partai PDI Perjuangan yakni Banteng Muda Indonesia (BMI), Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), dan Taruna Merah Putih (TMP), Sabtu (24/4/2022) menggelar aksi damai kemanusiaan bela Palestina di Alun-Alun Taman Merdeka (ATM) Pangkalpinang. 

Dalam aksi damai ini, merekan mengecam tindakan Israel yang melakukan penindasan umat muslim Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa di tengah bulan Ramadhan. 

Selain itu, beberapa spanduk pun dibentangkan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kedaulatan negara dan bangsa Palestina.

Koordinator aksi yang sekaligus merupakan ketua Bamusi Bangka Belitung, Aldi Kurniawan mengatakan, aksi damai ini selain mengajak masyarakat untuk memberikan doa kepada saudara muslim di Pelestina, juga sekaligus meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar Israel mengentikan segala bentuk kekerasan di wilayah Palestina, terutama di Masjid Al-Aqsa. 

"Kita lihat, aksi kekerasan tiada henti yang terus dilakukan oleh Israel. PBB harus mengambil tindakan nyata agar Israel menghormati Hukum Internasional dengan melindungi Rakyat Palestina dan menjaga Rumah Ibadah," ucap Aldi. 

Baginya, aksi ini mungkin tak memberikan efek langsung, namun ini adalah bentuk komitmen kemanusiaan kami para pemuda yang tergabung dalam sayap PDIP dalam membela saudara-saudara muslim yang dijajah dan ditindas oleh Israel.

"Ini adalah bentuk rasa kebersamaan kami sesama Muslim, oleh karena itu mari kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan saudara muslim kita di Palestina," ujarnya.

Diakhir orasi, pihaknya berharap Pemerintah Indonesia dapar memberikan sanksi kepada Israel seperti embargo dan pemutusan hubungan Diplomatik karena tidak mengidahkan Hukum Humanitarian dan kesepakatan Negara-Negara di PBB. (Red)