PANGKALPINANG, BANGKA TERKINI - Hingga Agustus 2022, Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat terjadi sebanyak 153 kasus kekerasan terhadap anak.

Peringkat pertama berada di Kota Pangkalpinang sebanyak 47 kasus, yang kedua di Bangka Tengah 34 kasus, dan ketiga di Belitung 26 kasus.

Kemudian kasus kekerasan, terakhir dialami pelajar SMP pertama di Tanjungpandan yang dipukuli dan direkam.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Babel Aksan Visyawan sangat prihatin keadaan ini, terjadinya kekerasan terhadap anak ini harus serius ditangani. 

Ia menilai perlu evaluasi terhadap sejumlah program pemerintah berkaitan dengan perlindungan anak.

"Ya betul kalau begini harus ambil tindakan, karena indikator yang terlihat kekerasan terhadap anak meningkat. Artinya ada yang salah ini. Sebentar lagi kami akan memanggil Dinas Perlindungan Anak, evaluasi program-programnya. Karena ini menjadi perhatian bersama, harus ambil tindakan agar kasus ini berkurang," kata Aksan, Senin (31/10/2022).

Politisi Partai PKS ini menegaskan, perlu ada perbaikan dari pemerintah daerah berkaitan dengan sering terjadinya kasus kekerasan terhadap anak-anak yang ada di Babel.

"Perlu tindakan pencegahan, pendidikan dan lain-lain harus diperbaiki ada hal yang salah, kalau terindikasi sesuai kuantitinya banyak, ini jadi prihatin," tukasnya.