PANGKALPINANG, BANGKA TERKINI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangka Belitung (DPRD Babel), Herman Suhadi meminta kebijakan full day school yang saat ini diterapkan dapat dikaji ulang.

Pasalnya, menurut Herman, banyak siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) yang dimuat dalam beberapa portal media mengutarakan keluh kesahnya selama kebijakan full day school ini diberlakukan.

“Ini saya mungkin bicara secara pribadi, dari awal itu diterapkan saya salah satu orang yang memberi saran pada waktu itu (untuk dikaji ulang-red) tapi maaf jika saya salah,” ungkap Herman kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (10/10/2022).

“Oleh karna itu, kami harap pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Babel dapat mengkaji ulang kebijakan (full day school-red) tersebut,” imbuh Ketua DPRD Babel ini.

Sementara itu, merespon hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ervawi menerangkan, bahwa sebenarnya penerapan kebijakan full day school tersebut untuk menghindari para siswa/siswi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sebenarnya kebijakan ini kita menirukan dari beberapa daerah karnakan anak-anak inikan energinya besar, jadi kita pengen mereka leluasa belajar dari pagi sampe sore itu disekolah, hingga hal-hal negatif itu tidak timbul,” kata Ervawi, Senin (10/10/2022).

“Sehingga full day school ini bisa dimanfaatkan memang untuk pelajaran continue,” sambungnya.

Selain itu, yang juga menjadi sorotan pihaknya, yakni keluhan para murid terkait masih menumpuknya tugas sekolah walaupun sudah menjalani full day school tersebut.

Oleh karna itu, Dikatakan Ervawi, pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut, sehingga pelaksanaan full day school tak mengalami kendala dan dapat berjalan dengan baik.

“Kalo PR (tugas sekolah) nanti kita akan evaluasi, apa yang menjadi penyebabnya itu, mudah-mudahan kalo full day School sampe sore mungkin tugas-tugasnya sudah dilakukan disitu (disekolah-red), nanti kalo ada hal-hal yang lain akan kita evaluasi lagi terkait pelaksanaan full day school ini,” tutup Kepala Dinas Pendidikan Babel.