BANGKA TENGAH, BANGKA TERKINI - Sempat beberapa hari yang lalu Kementerian Agama RI rapat bersama Komisi VIII DPR RI tentang Usulan kenaikan dana haji tahun 2023 sebesar 69,1 juta bagi calon jamaah haji, untuk itu Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Bangka Belitung menolak keras kenaikan itu.

Penolakan ini pun dilakukan bukan tanpa alasan, mengingat ekonomi kita sedang tidak stabil tentunya kenaikan dana haji ini sangat tidak tepat serta membuat gaduh di masyarakat.

Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Bangka Belitung Subandri mengungkapkan, dengan keadaan ekonomi masyarakat pasca covid 19 ini belum sepenuhnya stabil.

"Terhitung biaya haji sebesar Rp 39,8 pada Tahun 2022, lalu diusulkan naik menjadi Rp 69,1 juta pada Tahun 2023 tentunya tidak elok lah di masa sekarang ini," ungkapnya, jum'at (3/02/2023).

lebih baiknya Kemenag fokus pada program yang lebih cerdas, dan dapat dirasakan oleh seluruh ummat khususnya ummat Islam.

"Jadi usulan kenaikan ini tidak elok karena saat ini kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil pasca pandemi Covid 19," terang Subandri sekaligus Anggota DPRD Bangka Tengah ini.

Subandri menegaskan, untuk itu semua kader GPK satu suara dan satu aksi menolak serta secara terbuka menolak kenaikan biaya haji tersebut.

" Kepada Kemenag lebih baik memikirkan apa yang dirasakan oleh masyarakat pada saat ini, dari pada membuat gaduh dengan program yang seperti ini," tandasnya.

(BOM)