Camping Ground Tikus Emas

Kadinsos PPPA Sampaikan Cara Penanggulangan Konflik Sosial

25, April 2018 - 04:14 PM
Reporter : adithan
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang, saat melakukan kegiatan penguatan masyarakat di daerah rawan bencana dan konflik sosial, di Aula Pertemuan Kantor Dinsos dan PPPA Kota Pangkalpinang, Rabu (25/04/2018).
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang, saat melakukan kegiatan penguatan masyarakat di daerah rawan bencana dan konflik sosial, di Aula Pertemuan Kantor Dinsos dan PPPA Kota Pangkalpinang, Rabu (25/04/2018).

Bangkaterkini.com, Pangkalpinang --- Peningkatan peran serta masyarakat dapat meminimalisir permasalahan dan gejolak di tengah masyarakat, dalam menguatkan kesatuan lingkungan agar dapat mengatasi konflik seperti bencana alam, bencana sosial, serta potensi konflik sosial masyarakat.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang, Fitriansyah saat melakukan kegiatan penguatan masyarakat di daerah rawan bencana dan konflik sosial. Yang diselenggarakan di Aula Pertemuan Kantor Dinsos dan PPPA Kota Pangkalpinang, Rabu (25/04/2018).

Sebagaimana yang telah di amanatkan pada PP Nomor 2 Tahun 2015 peraturan pelaksana UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial. Dalam hal ini diharapkan tercapainya tatanan kehidupan sosial yang serasi yang dilandasi oleh dasar keberagaman, toleransi, saling menghargai, menghormati sehingga memberikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bentuk penguatan kesatuan sehingga kembali dalam persatuan sejati.

Dirinya pun menilai program strategis dalam menghadapi konflik sosial ini tidak cukup dengan pendekatan keamanan semata," Diperlukan pendekatan kebudayaan serta nilai-nilai luhur Indonesia seperti gotong royong, sikap kebersamaan, menghargai dan toleransi" Pungkasnya.

Salah satunya dalam penanggulangan konflik sosial haruslah menjaga nilai kearifan lokal sekaligus merespon isu-isu seperti terorisme, radikalisme, politik adu domba dan lain sebagainya.

Terlebih pada era teknologi informasi saat ini menyebakan kurangnya komunikasi antar sesama masyarakat.
" Dengan melibatkan seluruh elemen yang memiliki keahlian dibidangnya masing-masing seperti pihak Kepolisian, TNI, budayawan, Dinas Pendidikan serta tokoh masyarakat, agama dan pemuda ini merupakan salah satu kunci dimana hal ini diharapkan agar dapat saling bersinergi, menghargai, berkoordinasi dengan semua elemen " Ujarnya.

" Artinya, peningkatan peran serta masyarakat dapat meminimalisir permasalahan dan gejolak di tengah masyarakat, dalam menguatkan kesatuan lingkungan agar dapat mengatasi konflik seperti bencana alam, bencana sosial, serta potensi konflik sosial masyarakat," Tutupnya. (Yun)

 

Berita Terkait