Camping Ground Tikus Emas

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BFS dan Salam Alam Upang Bikin Pulau Anggrek

17, June 2019 - 12:09 AM
Reporter : adithan
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Puluhan penggiat lingkungan yang terdiri dari Bangka Flora Society (BFS) dan Salam Alam (Salam) Upang gelar serangkaian kegiatan di kawasan wisata Biodiversity Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Minggu (16/06/2019).
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Puluhan penggiat lingkungan yang terdiri dari Bangka Flora Society (BFS) dan Salam Alam (Salam) Upang gelar serangkaian kegiatan di kawasan wisata Biodiversity Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Minggu (16/06/2019).

Bangka Terkini, Bangka --- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Puluhan penggiat lingkungan yang terdiri dari Bangka Flora Society (BFS) dan Salam Alam (Salam) Upang gelar serangkaian kegiatan di kawasan wisata Biodiversity Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Minggu (16/06/2019).

Kegiatan yang didukung oleh Pemdes Tanah Bawah tersebut yakni penanaman anggrek dan dialog tentang pelestarian lingkungan. Hadir pada kegiatan tersebut Ketua BFS, Dian Rossana Anggraini, Sekretaris BFS Fahmi Andika, Kades Tanah Bawah Holidi, Ketua Salam Upang Hormen.

Menurut Dian, serangkaian kegiatan ini merupakan upaya pelestarian lingkungan. Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 juni lalu dan peringatan hari degradasi lahan tanggal 17 Juni kegiatan ini dilakukan. 

" BFS bersama Pemdes Tanah Bawah dan Salam Upang melakukan konservasi Ex-situ terhadap species anggrek dan pemulihan lahan di kawasan Sungai Upang berupa penanaman Anggrek di pulau anggrek kawasan wisata Biodiversity Sungai Upang," ungkapnya.

" Kegiatan ini sebagai wujud nyata karya BFS bersama sahabat alamnya untuk pelestarian dan penyelamatan serta pemulihan terhadap keberadaan species anggrek Babel," ucapnya.

Selain konservasi Ex-situ anggrek, ditambahkan Dian, pada kegiatan tersebut juga pemberian nama pulau anggrek sebagai magnetnya wisata biodiversity di sungai Upang yakni 'Pulau Anggrek Elsye Lestari'. 

" Hal ini dilakukan untuk mengenang jasa Almarhumah Hj. Elsye Lestari Taufiq Rani yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian dan penyelamatan anggrek Bangka Belitung. Dari pihak keluarga Almarhumah juga hadir yakni Putra Taufiq Rani serta melakukan penyemaian anggrek," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris BFS, Fahmi menambahkan bahwa jumlah anggrek yang ditanam pada kegiatan ini sebanyak 142 pohon dengan 28 species anggrek diantaranya Phalaenopsis sumatrana, Bulbophyllum limbatum ,  Dendriboum peradii ,  Ryncostyllus retusa (vanda ekor tupai),  Arundina grammyniflora , maxilaria,Trixpermum, oncydium, Catlya dan lain - lain.

" Dari 142 pohon yg ditanam tadi terdapat 75 pohon sumbangan dari keluarga Almarhumah Hj. Elsye Taufiq Rani, 3 diantaranya merupakan anggrek favoritnya Almarhumah yakni Phalaenopsis sumatrana,  Ryncostyllus retusa dan Maxilaria," terangnya.

Lebih lanjut, Kades Tanah Bawah, Holidi  mengapresiasi kegiatan ini dan berterimakasih kepada Bangka Flora Society dan Komunitas Salam Upang yang telah menyelanggarakan kegiatan ini.

" Pihak Desa terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kawasan wisata sungai upang, dengan menyisihkan anggaran desa untuk pengembangan wilayah parawisata Desa," ucapnya.

Kemudian, sambung Hormen, Ketua Komunitas Salam Upang usai mengajak peserta kegiatan menyusuri sungai dengan menggunakan sampan, berharap gerakan ini bisa meningkatkan kepedulian muda-mudi untuk melestarikan lingkungan.

" Kegiatan seperti ini rutin kami laksanakan sepanjang tahun untuk melestarikan sekaligus mengembangkan kawasan wisata Biodiversity Sungai Upang agar lebih menarik." tutupnya. (Raf)