Camping Ground Tikus Emas

Masyarakat Nahdliyin Diminta Waspada 'Gerakan Perusak Kesatuan'

24, August 2019 - 10:50 PM
Reporter : adithan
Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dihadiri Instruktur dari PBNU dengan melibatkan PCNU, Pengasuh Pesantren se-Bangka Belitung.
Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dihadiri Instruktur dari PBNU dengan melibatkan PCNU, Pengasuh Pesantren se-Bangka Belitung.

Bangka Terkini --- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan surat keputusan caretaker terhadap Pengurus Wilayah NU (PWNU) Provinsi Bangka Belitung, Keputusan ini dilakukan untuk melindungi warga nahdliyin, dan menjaga Amaliah, fikrah dan harokah ahlussunnah wal jamaah an nahdliya di Bangka Belitung.

" Masyarakat Bangka Belitung perlu mengetahui bahwa Keputusan PBNU melakukan caretaker atas Kepengurusan Wilayah Nahdaltul Ulama Provinsi Bangka Belitung merupakan langkah organisatoris berdasarkan AD/ART, untuk melindungi warga nahdliyin Bangka Belitung," ujar Ketua Caretaker PWNU Bangka Belitung, KH Aizzudin Abdurrahman di Jakarta, Sabtu (24/08/2019).

Sebagaimana kita ketahui bersama, Aizzudin melanjutkan, lebih dari satu dekade ini ada ancaman serius terhadap ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari paham-paham radikal dan ekstrimisme.

" Ada pihak-pihak yang hendak memanipulasi memanfaatkan Nahdlatul Ulama untuk menjalankan agenda dan gerakan-gerakan mereka, khususnya HTI dan sejenisnya di Provinsi Bangka Belitung," tambah Cucu Pendiri NU, KH Hasyim Asyari yang akrab disapa Gus Aiz.

Maka dari itu, PBNU menghimbau kepada warganya di Bangka Belitung agar cermat dan selalu waspada terhadap gerakan yang dapat merusak kerukunan dan tidak sesuai Pancasila. Saat ini sedang dilangsungkan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dihadiri Instruktur dari PBNU dengan melibatkan PCNU, Pengasuh Pesantren se-Bangka Belitung.

Diketahui sebelumnya, media Harian lokal Babel (23/08/2019) memuat pengumuman pembekuan PWNU Bangka Belitung yang disandingkan dengan Pernyataan Sikap yang memgatasnamakan 5 PCNU.

" Saya menghimbau kepada warga nahdliyyin Bangka Belitung untuk awas dan waspada atas gerakan-gerakan yang dapat merusak kesatuan berbangsa dan bernegara yang tidak sesuai dengan Pancasila, kebhinekaan, NKRI dan UUD 45 khususnya di internal kepengurusan Nahdlatul Ulama Bangka Belitung," tutup Gus Aiz. (*)