Camping Ground Tikus Emas

DPRD Babel Gelar RDP, Pasca Aksi Brutal di Tanjung Siantu

07, November 2019 - 07:02 PM
Reporter : adithan
DPRD Babel Rapat Dengar Pendapat Pasca Aksi Brutal di Tanjung Siantu
DPRD Babel Rapat Dengar Pendapat Pasca Aksi Brutal di Tanjung Siantu

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Terkait pasca insiden dalam penertiban oleh Sat Pol PP di Kawasan Hutan Lindung (KHL) Tanjung Siantu Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung yang terjadi pada tanggal (01/11/2019) lalu, DPRD Bangka Belitung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Bertempat di Ruang Banmus DPRD Babel, Kamis (07/11/2019) RDP tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya dan dihadiri, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah, Wakapolda Babel Kombes Pol Slamet Hadi Supraptoyo, anggota DPRD Babel serta dihadiri juga berbagai pihak terkait.

Selain itu, saat RDP itu juga dibahas terkait koordinasi, sorotan terhadap penegakkan hukum dan hal-hal lain terkait penertiban dan tambang ilegal.

Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah, saat DRP menceritakan awal dari insiden ini, dimana berdasarkan aduan masyarakat, Satpol PP melakukan penertiban tambang ilegal di KHL karena meresahkan masyarakat serta diduga melanggar Undang-Undang, satu di antaranya adalah karena penambangan dilakukan di kawasan Hutan Lindung (HL).

Terkait laporan tersebut, dikatakan Wagub bersama tim memutuskan turun ke lokasi. Diakuinya saat tiba ke tempat kejadian perkara (TKP), tim menemukan 10 kendaraan roda dua yang parkir tanpa orang. " Tim juga menemukan satu ponton TI Rajuk yang sedang dioperasikan oleh empat orang. Tim operasi pun mulai melakukan pengangakatan terhadap tiga mesin TI terdekat dibawa keluar area sungai dan diamankan di daratan," ungkapnya.

Setelah itu, ditambahkan Wagub datang beberapa kerumunan masyarakat penambang sekitar 50 orang dengan bersenjatakan parang dan kayu dengan massa yang terus bertambah.

" Selang beberapa jam terjadi pertengkaran dan dialog antara masyarakat penambang dengan tim operasi. Lalu Kericuhan pun terjadi sehingga tim operasi kocar kacir dan terpecah, yang kemudian berjatuhan korban. Di antara puluhan korban ini, terdapat yang tidak terlalu berat lukanya, tetapi terdapat tiga orang yang tergolong berat dan perlu rawat inap," ceritanya.

" Saat keluar dari lokasi kericuhan dan hendak berunding, saya lihat kaca - kaca mobil kendaraan operasional sudah dalam keadaan pecah," tambahnya.

Setelah kondisi sudah mulai terkendali, dipaparkan Wagub, tim dan masyarakat menuju Kantor Kecamatan Sijuk untuk bermediasi yang dipimpin Kapolres Belitung dan dihadiri Kodim Belitung dan aparatur pemerintah kecamatan dan desa.

" Selain itu, Kapolres juga memerintahkan 5 orang penambang ilegal dan 4 orang dari tim penertiban untuk diinterogasi," tutupnya. (Red)