Camping Ground Tikus Emas

Ini Upaya Pemprov Bangka Belitung Capai Target Mutu Pendidikan

16, July 2021 - 07:00 PM
Reporter : adithan
Doc
Doc

BANGKA BELITUNG TERKINI - PANGKALPINANG - Pemimpin memiliki tugas untuk mendorong, mensupport, mengawasi sekaligus merencanakan. Tapi usaha ini tidak akan berarti tanpa dukungan dan partisipasi dari bapak ibu tenaga pendidik.

Hal ini disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) saat memberikan pemahaman tentang PISA kepada 82 peserta yang terdiri dari kepala madrasah aliyah sebanyak 30 orang, kepala madrasah tsanawiyah sebanyak 47 orang dan pengawas sebanyak 5 orang yang hadir saat Rapat Koordinasi Terkait Programme International Student Assesment (PISA) di Ruang Pertemuan Kanwil Kemenag Babel, Kamis (15/07/2021).

"Maka, perlu bagi kita untuk membahas dan mendorong ini secara bersama-sama. Dengan PISA, bagaimana kita membuat karakter siswa tumbuh berkembang dan siap menghadapi tantangan ke depan," sambungnya.

Gubernur Erzaldi menjelaskan bahwasanya, anak-anak didik sekolah jenjang SLB, SMA, dan SMK yang berada dibawah naungan provinsi, jenjang SMP yang berada dibawah naungan kabupaten/kota serta Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada dibawah tanggung jawab kemenag akan berkolaborasi. Karena beberapa sekolah dari jenjang SMP, SMA, SMK, MA dan MTs akan dinilai secara acak, agar tidak bias dalam penilaian melalui standar kompetensi PISA seperti halnya provinsi DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaian PISA mengambil sampel siswa yang duduk di kelas 7 hingga kelas 12.

Pada tahun 2018, rangking Indonesia di antara negara-negara peserta PISA untuk skor matematika, sains dan literasi membaca adalah, peringkat ke-71 dari 77 peserta. Sehingga, Indonesia dalam hal ini terus mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan memberi kesempatan bersekolah kepada lebih banyak penduduk.

Untuk itu, harapannya para tenaga pendidik khususnya di Babel mampu memproteksi diri dengan kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), agar dapat memberikan pengajaran maksimal kapada siswa sesuai standar PISA. Dalam hal ini, guru menjadi kunci dari keberhasilan program PISA bagi siswa.

"Jangan lupa untuk merubah karakter siswa dengan Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM), yakni dengan mengubah cara mengajar. Untuk mendukung hal ini, kami sedang mengembangkan balai teknologi sumber belajar yang Insyaallah tahun depan fasilitas itu sudah dapat digunakan," ungkapnya.

Gubenur Erzaldi berharap bahwa siswa-siswa Babel mampu menjawab Assesment Kompetensi Minimal (AKM) PISA. Selain itu, dirinya menargetkan untuk mencapai mutu pendidikan di Babel dengan skor 410 pada kompetensi Literasi, 416 untuk kompetensi Matematika, dan 419 untuk Sains, dengan rata-rata keseluruhan skor 415.

PISA sesungguhnya adalah suatu studi internasional di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh organisasi internasional bidang kerjasama pembangunan ekonomi (OECD) yang tujuannya untuk mendorong negara-negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih baik dan inklusif secara efektif.

Studi PISA mengukur kompetensi yang dibutuhkan untuk kecakapan hidup. Studi PISA juga tidak hanya melaporkan hasil capaian literasi setiap negara, namun juga informasi mengenai aspek demografi, kebiasaan, persepsi serta aspirasi yang diperoleh dari data respon angket sekolah dan siswa.

PISA digunakan untuk mendapatkan data-data perkembangan pendidikan secara akurat, membandingkan capaian kompetensi kecakapan hidup siswa Indonesia terhadap standar internasional serta mengetahui perkembangan capaian tersebut antar waktu, saling berbagi pengalaman serta praktik baik tentang sistem pendidikan dengan negara peserta PISA lainnya, dan mengetahui kekurangan suatu sistem pendidikan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang efektif. (*)