Camping Ground Tikus Emas

Soroti Robohnya Dinding Talud Sungai Pedindang, Hendriyansen: Jangan Tunggu Ada Korban Jiwa Baru Bergerak

21, August 2021 - 12:20 PM
Reporter : adithan
Doc : DPRD Bangka Belitung
Doc : DPRD Bangka Belitung

BANGKA BELITUNG TERKINI - PANGKALPINANG -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung, soroti robohnya dinding talut dibeberapa titik alur sungai Pedindang Kelurahan Bintang Kota Pangkalpinang.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Bangka Belitung, Hendriyansen, saat menggelar rapat dengar pendapat bersama Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung di ruang Komisi III DPRD Bangka Belitung, Jumat (20/08/2021) kemarin.

Dikatakan Hendriyansen, jika dinding talud tersebut dibiarkan dan tidak segera diperbaiki akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar dan membahayakan warga disekitar jika hujan turun dengan intensitas yang tinggi. 

"Jangan sampai kita menunggu ada korban jiwa baru kita bergerak, karena kondisinya sekarang sudah sangat parah," ungkapnya.

Diakui Hendriyansen, dinding talud tersebut telah roboh beberapa bulan yang lalu, yang mana merupakan laporan dari warga sekitar ketika dirinya sedang mengadakan reses di kelurahan Bintang tersebut. 

"Itu ada dinding talud sungai pedindang yang roboh sejak maret lalu, hal itu sudah saya sampaikan ke OP pemeliharan BWS Bangka Belitung april lalu, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," tegas Ahok sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan sampai saat ini dirinya tidak tahu permasalahannya dimana, sehingga robohnya dinding talud tersebut tidak dapat segera diperbaiki. Apakah karena kegiatan perbaikan dinding talud tersebut bukan kewenangan BWS Babel atau memang tidak adanya anggaran untuk perbaikan tersebut. 

Dirinya pun berjanji akan berupaya dan berjuang mencari solusi agar perbaikan dinding talud tersebut dapat segera dikerjakan, sehingga ketika hujan datang dan kemampuan DAS membawa air hujan kembali kelaut dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dampak banjir dapat diminimalisir sekecil mungkin. 

"Mari kita berjuang bersama, kalau memang ini aset pemkot bisa kita koordinasikan ke PU kota, atau kalau memang anggaran tidak ada agar kita sama-sama dorong ini ke BBWS Sumatera untuk menjadi prioritas," tutupnya. (Red/*)