BANGKA BELITUNG TERKINI - PANGKALPINANG - Adanya kegiatan Identifikasi Bakat yang dilakukan Kemenpora RI bersama Dispora Pangkalpinang yang di fokuskan pada cabang olahrga  Atletik begitu antusias diikuti siswa/siswi SMP se-Pangkalpinang.

Terlihat sebanyak 250 siswa/siswi se-Pangkalpinang yang mengikuti kegiatan tersebut yang akan berlangsung pada 30 September hingga 3 Oktober 2021 nanti, di Stadion Depati Amir Pangkalpinang

Salah satu Program unggulan Kemenpora RI guna mendapatkan bibit Atlet yang lebih baik agar dapat dibina guna menciptakan atlet yang handal untuk ajang Nasional maupun kancah Internasional.

Kasubdit Pemandu Bakat Pada Asdep Pembibitan dan Iptek Olahraga Kemenpora RI, dr. Susana megatakan bahwa ditetapkannya Pangkalpinang sebagai salah satu daerah pada kegiatan Identifikasi Bakat kali ini berdasarkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.

"Ditetapkannya Pangkalpinang menjadi salah satu daerah untuk kegiatan ini berdasarkan daerah-daerah yang punya potensi unggulan seperti NTT, di pangkalpinang ini asal muasalnya Surya Agung Wibowo (Atlet Nasional) dan pernah memperkuat Pangkalpinang sebelum pindah ke DKI Jakarta, jadi memilih daerah itu berdasarkan potensi" katanya saat di wawancarai terpisah, Jumat (01/10/2021)

Lebih lanjut, Tim Ahli Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Ermawan Susanto menjelaskan bahwasannya Identifikasi bakat adalah salah satu tahap dalam pembinaan olahraga prestasi di Indonesia dan ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk melihat potensi dari siswa/siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.

Berikut tahapan-tahapannya :

1. Tahap Pengenalan yang disebut Multilateral yang di peruntukan Usia taman kanak-kanak

2. Tahap Pembibitan atau Pemanduan Bakat kategori usia tingkat SD

3. Tahap Identifikasi untuk usia 13-15 tahun atau SMP yang seperti dilakukan sekarang

4. Tahap Pengembangan Bakat,  yang diperuntukan oleh SMA sederajat

Adapun 10 item test untuk mengukur nomor-nomor pada  cabor Atletik, 10 item test ini pun nantinya pun akan dibagi 2

- Pertama Antropometritest ini adalah test untuk mengukur komposisi tubuh,  meliputi : tinggi badan, berat badan, rentang lengan, panjang tungkai,  kelenturan tubuh yang nantinya dari hasil itu dapat menentukan di nomor Atletik apakah potensi tersebut bisa berkembang.

- Yang kedua, Test Biomotor yg meliputi test sprint 40M, test melempar, test standing Broad Jump untuk nomor melompat, test Frekuensi langkah untuk mengukur koordinasi dengan waktu 10 detik, test lari 800M itu untuk mengukur daya tahan.

Lebih lanjut, ia juga berharap dari kegiatan ini bisa menemukan atlet-atlet yang dianggap potensial untuk direkomendasikan ke Provinsi maupun Pengurus Cabor agar dapat dibina lebih baik lagi.

"Kita berharap akan menemukan atlet-atlet yang dianggap Potensial, jadi kita akan membuat Klasifikasi mana saja yang masuk ke Potensial, jadi nantinya yang Potensial itulah yang akan kita rekomendasi ke pihak Provinsi Babel dan Pengurus Cabor untuk dilakukan pembinaan," tutup Ermawan Susanto.