PANGKALPINANG, bangkaterkini.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel mengadakan rapat koordinasi bersama Distributor minyak goreng dan para retail, dalam rangka menyikapi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022, di Ruangan Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Kamis (10/02/2022).

Adapun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 ialah terkait aturan tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, Guna menjaga stabilitas dan kepastian harga minyak goreng sawit serta keterjangkauan harga minyak goreng sawit di tingkat konsumen.

Untuk diketahui, penyebab sempat melonjaknya harga minyak sawit di pasar salah satunya disebabkan oleh meningkatnya harga CP-O di pasar Internasional, saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran telah ditetapkan dalam beberapa varian, untuk kualitas sedang Rp 13.500 dan kualitas Premium Rp 14.000
Berdasarkan penyampaian para Distributor dan Retail, Kepala Disperindag Babel Tarmin mengatakan bahwa penjualan minyak goreng untuk dipasaran telah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Mendag RI.

“Kita sudah mendangar, mereka menyampaikan merekan sudah menjual minyak sesuai dengan aturan Kemendag itu, ataupun mungkin yang masih ada perbedaan harga yang ditingkat pengecer karna mungkin itu stock lama," Katanya

“Tadi ada beberapa masukan ada yang untuk di tingkat pengecer karna membawa lokasi cukup jauh untuk ongkos tambahan misalkan Rp 1000 . Akan tetapi hal itu ditolen atau tidak kita akan sesuaikan aturan Permendag tadi," Tambah Tarmin

Lebih lanjut, Kepala Disperindag itu juga menampik terkait dugaan adanya pelaku penimbun minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
Ia juga memastikan untuk ketersedian stock serta distribusi minyak goreng ke wilayah Babel akan tetap aman dan lancar.

“Untuk hal ini, untuk apa menimbun kan harga dikurangi, bukan naik. Kalo misalnya harganya naik itu mungkin, tapi ini kan dari harga tinggi itu kita buat rendah kan," Tegas Tarmin

“Untuk stock aman dan distribusi minyak goreng ke Babel pun insyaallah akan lancar” Tutup Kepala Disperindag Babel itu. (*)