Camping Ground Tikus Emas

BPBD Babel, Bentuk Tim Pemulihan Kesehatan Psikis Masyarakat Pasca Bencana

25, July 2019 - 05:05 PM
Reporter : adithan
BPBD Provinsi Babel, gelar bimbingan teknis pemulihan kesehatan psikis masyarakat pasca bencana Kabupaten/Kota dan Provinsi Kepulauan Babel, bertempat di Sun Hotel Pangkalpinang, pada tanggal 24 - 26 Juli 2019.
Ketua Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi, Milly Mildawati, Ph.D
BPBD Provinsi Babel, gelar bimbingan teknis pemulihan kesehatan psikis masyarakat pasca bencana Kabupaten/Kota dan Provinsi Kepulauan Babel, bertempat di Sun Hotel Pangkalpinang, pada tanggal 24 - 26 Juli 2019.

Bangka Terkini, Berita Bangka Belitung Terkini, Pangkalpinang --- BPBD Provinsi Babel, gelar bimbingan teknis pemulihan kesehatan psikis masyarakat pasca bencana Kabupaten/Kota dan Provinsi Kepulauan Babel.

Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari beberapa instansi terkait seperti BPBD, Tagana, Kampung Dongeng Babel, dan lainnya. Yang bertempat di Sun Hotel Pangkalpinang, pada tanggal 24 - 26 Juli 2019.

Salah satu narasumber, Ketua Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi, Milly Mildawati, Ph.D mengatakan Peserta diberikan materi atau pengetahuan tentang psychologis atau pertolongan pertama psychology, saat terjadi bencana maupun pasca bencana.

Diakuinya, Kejadian bencana ada 3 yakni sebelum bencana, sedang bencana dan pasca bencana. Kemudian dalam pasca bencana ini ada tahapan pemulihan baik untuk gedung, jalan hingga menghitung kerugian. Kemudian ada juga untuk pemulihan manusianya, dan dukungan psiko sosial ini termasuk dalam pemulihan manusia.

" Kalau gedung rusak kan bisa diperbaiki, nah orang juga sama pasti butuh pemulihan baik saat darurat bencana ataupun juga pasca bencana," pungkasnya.

" Jadi saat terjadi bencana maupun pasca bencana, tim ini sudah bisa menerapkan apa yang telah dipelajari tentang psiko sosial ini," harapnya.

Lanjutnya, Ada beberapa tahap yang harus dilakukan tim psiko sosial, yakni melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan harus paham dengan tujuan dan kondisi. Kemudian melakukan penggalian masalah, serta mengetahui kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Baru melakukan pemecahan masalah, namun biasa nya sudah ada pemecahan masalah dari Dinas Sosial atau instansi terkait.

" Kemudian baru menyusun rencana interpensi berdasarkan prioritas apa yang dibutuhkan penyintas bencana. Kemudian baru bisa dilakukan kegiatan dukunganan psiko sosial dimulai dari usia anak - anak hingga orang tua, serta para penyandang disibilitas," terangnya.

Setelah selesai, lanjutnya tim ini juga harus melakukan evaluasi, terus melalukan monitoring hingga penanganan bencana dikategorikan selesai. 

Sementara itu, diakui Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan di setiap Instansi pasti ada tim rescue, tapi dukungan bentuk moral atau psikis ini Bangka Belitung tidak ada. " Kita akan bentuk dulu beberapa saja dari hasil pelatihan ini, agar Bisa mengaplikasikan ini ke lapangan, pasti nya bisa membantu masyarakat pasca bencananya," tukasnya.

" Nanti juga akan mereka terapkan ke Kabupaten/Kota, jadi tidak hanya tingkat Provinsi saja yang ada tim dukungan Psiko sosial ini, tapi juga Kabupaten/Kota nanti akan dibentuk," tutupnya. (Yun)