Camping Ground Tikus Emas

BNPB Gelar Uji Kurikulum dan Modul Srikandi Siaga Bencana Se Indonesia

09, October 2019 - 03:55 PM
Reporter : adithan
uji publik kurikulum dan modul Srikandi siaga bencana, di PIA Hotel Pangkalpinang Bangka Belitung, Rabu (09/10/2019).
uji publik kurikulum dan modul Srikandi siaga bencana, di PIA Hotel Pangkalpinang Bangka Belitung, Rabu (09/10/2019).

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar uji publik kurikulum dan modul Srikandi siaga bencana, di PIA Hotel Pangkalpinang Bangka Belitung, Rabu (09/10/2019).

Diketahui Sebanyak 40 peserta dari perwakilan BPBD Seluruh Indonesia dan berbagai NGO atau LSM yang mengikuti uji kurikulum tersebut, guna meningkatkan kapasitas wanita terkait kebencanaan.

Dalam sambutannya, Plt Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana BNPB, Bagus Tjahjono mengatakan selain menguji kurikulum, pihaknya juga berharap terciptanya kurikulum dan modul Srikandi yang lebih baik berdasarkan masukan dari para praktisi kebencanaan.

" Uji Publik Kurikulum Dan Modul Srikandi Siaga Bencana yang kita selenggarakan merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas Wanita dalam penanggulangan bencana. Sasaran pelatihan ini nantinya akan dikhususkan bagi para Wanita dimana berperan vital untuk ketanguhan keluarga," pungkasnya.

Dijelaskannya, keterlibatan kaum perempuan terutama peran para ibu dalam membangun ketangguhan keluarga dalam menghadapi situasi darurat bencana lebih digalakan. Saat bencana kaum ibulah yang paling rentan terkena dampak karena selain harus menyelamatkan dirinya sendiri, seorang ibu juga harus berpikir akan keselamatan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

" Meski pada beberapa kejadian bencana menunjukkan bahwa perempuan memiliki kerentanan yang lebih besar, namun di sisi lainnya perempuan memiliki peran yang strategis dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam membangun kesiapsiagaan bencana di tingkat keluarga," akuinya.

" Peran perempuan sangat efektif dalam mentransfer pengetahuannya terhadap generasi berikutnya. Perempuan bisa memberikan usulan terhadap perubahan untuk pengurangan risiko bencana dan memperkuat ketahanan komunitas. Sehubungan dengan hal tersebut maka BNPB akan melaksanakan kegiatan Pelatihan untuk kaum perempuan dalam bentuk kegiatan  Srikandi Siaga Bencana dengan tema besar yang diusung yaitu Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana, Rumah Menjadi Sekolahnya," jelasnya.

Dalam proses Uji Publik Kurikulum Dan Modul Srikandi Siaga Bencana, Dirinya berharap peserta dapat saling berbagi pengalaman menangani bencana di daerahnya masing-masing, merefleksikan pengalaman itu, serta bersama-sama menarik berbagai pembelajaran melaluinya.

" Pada akhirnya, Uji Publik Kurikulum Dan Modul Srikandi Siaga Bencana dapat menjadi bekal untuk memperkuat kesiapsiagaan Keluarga di Indonesia di masa mendatang. Kita tidak ingin bencana kembali terjadi dan menelan banyak korban dan kerugian. Kita ingin menjadi lebih siap dan mampu mencegah jatuhnya korban dan menekan kerugian di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan sosial," harapnya. (AsF)