Camping Ground Tikus Emas

Hari Lada 2018, Erzaldi Ingin Kembalikan Kejayaannya Lada dan Berikan Manfaat kepada Masyarakat Dunia

22, November 2018 - 04:49 PM
Reporter : adithan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), menggelar Seminar Nasional dengan Tema
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), menggelar Seminar Nasional dengan Tema

Bangka Terkini, Pangkalan Baru --- Dalam Rangka Papper Day atau Hari Lada Tahun 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), menggelar Seminar Nasional dengan Tema "Kolaborasi menuju Lada Indonesia yang Berdaya Saing", yang bertempat di Restaurant Gale-gale, Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (22/11/2018).

Kegiatan ini juga dihadiri Staf Ahli Hubungan Internasional Kemendag RI, Doddy Edward, Plt. Direktur Perundingan Apec Organisasi Internasional Kemendag RI, Deny Wachyudi Kurnia, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Kemendag RI, Retno Rukmawati, Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Willistra Danny, Ketua Dewan Rempah Indonesia Bambang Sulistiono, Verstegen Indonesia/Asia, Evert Jan Verschuren, dan Bupati/Walikota Se-Babel, serta diikuti oleh Pelaku Usaha Perladaan.

Dalam sambutannya, Gubernur Babel, Erzaldi menyatakan Lada yang menjadi komoditas Utama Babel, saat ini menjadi penopang transformasi bidang Pertambangan ke sektor Pariwisata.

" Permasalahan Lada jangan terus terkooptasi oleh persoalan harga yang kerap berfluktuasi, tetapi bagaimana caranya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi Lada, sehingga walaupun harga fluktuatif, para petani tetap mendapatkan untung," ungkapnya.

Diakuinya, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan produksi lada, salah satunya adalah melalui Program Resi Gudang, pendampingan cara tanam Lada yang baik dan benar, hingga pemasaran.

Lanjutnya, Guna menjaga kualitas Lada Babel, terkenal dengan tingkat kepedasan yang mencapai 7 Persen, dan dulu diminati oleh Pasar Eropa dan Amerika, Dirinya meminta kepada Kemendag RI agar Lada Babel jangan di ekspor melalui pelabuhan lain, selain Pelabuhan Pangkalbalam dan menggalakkan Operasi Hak Paten untuk Lada Babel.

" Kebangkitan Lada ini adalah bukan semata - mata akan kenaikan harga, tetapi bagaimana cara menanam Lada yang lebih baik dan benar," tegasnya.

" Kita dampingi dan bimbing Petani Lada kita agar produksinya meningkat, dan salah satu targetnya adalah mencapai produksi di atas negara – negara tetangga, yaitu tiga ton per hektar per tahun," jelasnya.

Selain Diskusi Panel, pada acara Pepper Day itu juga ditampilkan Gelar Produk dan Konsultasi mengenai Lada serta lomba mewarnai untuk anak - anak. 

" Semoga melalui Papper day (Hari Lada) 2018 ini, dapat menghasilkan suatu usulan yang membuahkan kebijakan yang pro kepada Petani, pro kepada eksportir Lada dan pro kepada komoditi Lada, sehingga dapat mengembalikan kejayaan Lada dan memberikan manfaat kepada masyarakat dunia," harapnya.

 

 

 

Sumber : Humas Provinsi Babel