Camping Ground Tikus Emas

Baiknya Baca Ini Sebelum Memilih di TPS 17 April 2019 Nanti

23, January 2019 - 11:18 AM
Reporter : A Abu Bakar
Doc. Goggle
Doc. Goggle

Bangka Terkini -- Bang Kini mau berbagi info, Ada Hal – hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan pilihan untuk Caleg dan anggota DPD pada 17 April 2019 nanti.

Sebenarnya banyak hal yang yang menjadi kriteria seseorang dalam menentukan calon wakilnya di parlemen, namun kami mencoba mengutip beberapa hal saja, yang artinya tulisan inipun tidak dapat dijadikan rujukan utama dalam menetukan wakil kita di parlemen

Adapun kriteria wakil yang harus kita pilih, diantaranya :

  • Jujur dan dapat dipercaya

Cari dan pilihlah “Oknum Caleg “ yang Jujur dan dapat dipercaya, paling tidak lebih banyak jujurnya dari pada bohongnya. Ini dapat kita ketahui dari cara dia bergaul dan berinteraksi dengan kita dan masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya, maaf terkadang ada oknum Caleg tiba-tiba berubah jadi baik, ramah, rajin senyum, rajin menyapa, karena ingin nyalon. Pilihlah yang dapat bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat dan pekerjaannyapun selalu bagus atau paling tidak lebih banyak baiknya, kalau berjanji selalu berusaha untuk ditepati. Jangan pilih oknum Caleg tukang dusta, penyebar gossip, pembuat berita hoax, dan selalu menceritakan keburukan orang lain yang dia sendiri tidak jelas. 

Ada orang yang menceritakan keurukan orang lain, tetapi tujuannya untuk mendidik, bukan menjatuhkan harkat dan martabat orang lain, misalnya ada orang bercerita tentang kejam dan jahatnya “ Hitler “ ini menurut kami bukan menebarkan keburukan Hitler, tetapi mendidik masyarakat agar tidak berbuat keburukan seperti yang dilakukan” Si Hitler”cukuplah penganiayaan ,Intimidasi dan tekanan, cukup sudah penindasan, pembunuhan oleh “Si Hitler” kepada lawan-lawan politiknya, kepada orang-orang yang yang berseberangan aliran politiknya. Ini semua menjadi sebuah “ Model” atau contoh yang tidak baik untuk ditiru, maka dari itu kita harus menjadikan sejarah itu untuk memilih mana dan bagaimana arah langkah yang lebih baik kedepannya. Maksud menceritakan keburukan orang lain ini lebih kepada menambah hal yang tiada menjadi ada, sehingga timbul fitnah. Baiknya jika mendengar informasi yang belum jelas, segera cari tahu kebenarannya baru buat kesimpulan jika anda termasuk “ Golongan orang yang Kepo “, namun jika masih “ katanya “ lebih baik diam.

  • Amanah

Kriteria berikutnya adalah Amanah, artinya Caleg tersebut dapat dipercaya guna membawa dan menyampaikan apa yang menjadi aspirasi kita yang kita titipkan pada mereka saat mereka telah menjadi wakil kita di parlemen. Anggota Dewan Yang Terhormat harus berani mengatakan “ YA !!” untuk kepentingan dan kemaslahatan umat secara umum, bukan kepentikan kelompok – kelompok tertentu saja. Hati – hati lawan dari amanah adalah “ Khianat”, jangan pilih Caleg yang untuk urusan langsung berurusan dengan masyarakat dilingkungannya saja masih sempat berkhianat, misalnya, uang bantuan di “ Sunat” untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya dengan dalih, biaya operasional, ongkos jalan, dan sebagainya.

  • Cerdas dan Cakap dalam pekerjaannya

Kriteria berikutnya adalah, pilihlah Caleg yang mengerti akan tugas pokok, kewajiban dan wewenangnya jika nanti menjadi anggota di parlemen. Diharapkan Caleg tersebut ( yang kita pilih )nantinya Calek yang cerdas dan dapat menemukan solusi yang tepat atas segala permasalahan yang sudah ada dan permasalahan yang akan timbul dimasyarakat, dengan solusi yang mudah dan murah, serta bermanfaat bagi masyarakat banyak hasil nya. Hati – hati banyak Caleg yang pandai “ Berteori “, berandai-andai, “ Si Mulut Besar”, setelah diparlemen melempem. Yang seperti ini kita sebut anggota parlemen mental “ Kerupuk”, waktu didalam bungkus kokoh, mantap dan garang, karena ruang lingkupnya kecil dan tertutup rapat, setelah tutupnya terbuka, dan “ Masuk angin” dalam waktu relatif lama, maka “ Kerupuk “ tersebut menyusut fisiknya, rasanya tidak enak dan sebagainya. Ini baru kena “ Angin” bagaimana kalau kena air, “ Selesai sudah semuanya”…Hancuuur!!. Akhirnya beliau tidak lagi serius memikirkan masyarakat, yang dipikirkannya bagaimana dia menarik keuntungan atas posisi dan kondisi yang ada saat itu. Intinya sederhana, perhatikan keseharian si Caleg, jika sebuah perkerjaan rutinnya saja yang menjadi perkerjaannya sehari – hari tidak becus ia lakukan, apalagi sebuah perkerjaan besar mengurusi kepentingan masyarakat yang diwakilinya, sebab kita tidak memilih Caleg yang aslinya pengangguran “ Kelas Berat” maju jadi Caleg biar ada pekerjaan ! “Nah lo!!”Yang seperti ini 90 % dia hanya memikirkan dan berbuat untuk dirinya, dan kelompoknya saja, jika sudah menjadi anggota di parlemen.

  • Komunikatif,Terbuka dan bertanggungjawab

Kriteria yang keempat, pilihlah Caleg yang mampu berkomunikasi dengan baik dan benar, bahasa yang santun dan mengerti situasi dan kondisi ia berbicara dengan siapa dan dalam keadaan yang bagaimana? Jika ada informasi yang harus disampaikan ke masyarakat, maka informasi tersebut informasi yang menenangkan, menyejukan, menyampaikan informasi secara terbuka dan apa adanya tidak dikurangi atau dilebih- lebihkan, tidak provokatif, tidak mengandung unsur hasut, apalagi fitnah – fitnah murahan. Kami sepakat dengan pendapat teman yang mengatakan “ Jika ada seseorang yang jika didepanmu, dia memuji habis- habisan, sekaligus membandingkan dirimu dengan orang lain yang dijelek – jeleknnya di depanmu, maka yakin lah inilah orang pertama yang akan menyampaikan keburukan kita saat dibelakang kita.

Setiap orang wajib bertanggungjawab kepada dirinya sendiri, dan orang – orang yang dibawah kendali atau perlindungannya. Jika hal ini tidak dapat dilakukannya, sebaiknya orang seperti ini jangan dipih jika ia menjadi Caleg, karena tanggungjawab kecil saja diabaikannya apalagi tanggungjawab besar.

 

Hal Yang Harus diketahui Masyarakat, Saat Caleg sudah Menjadi Anggota Parlemen

Seorang Caleg silahkan membuat program kerja, jika nanti terpilih yang muluk- muluk, seperti membuat lapangan pekerjaan baru, meningkatkan perekonomian masyarakat kecil, dan sebagainya Jika ini menjadi program partai tempatnya bernaung boleh jadi “Dipercaya” tetapi jika program ini hanya buatannya sendiri hanya untuk menarik pemilih, maka patut untuk disangsikan, bahkan saran kami jangan dipilih.

Tulisan tersebut diatas mungkin cukup ekstrim, tetapi untuk diketahui kami berharap tulisan ini dapat menjadi pendidikan politik bagi masyarakat awam khususnya. Sebab mari kita teliti beberapa kasus yang telah dan selalu terjadi setelah si Caleg terpilih, antara lain :

  • Sebelum terpilih dia janji akan bantu membangun sarana umum di daerah pemilihanya.
  • Sebelum terpilih dia janjikan mencptakan lapangan pekerjaan baru bagi kelompok dan saudara – saudaranya.
  • Sebelum terpilih dia janji akan tutup tempat-tempat yang dianggap maksiat oleh masyarakat
  • Dan lain sebagainya

Setelah terpilih dan duduk di parlemen tahun pertama masih bisa ditemui, tahun kedua mulai jarang kelihatan, tahun ketiga hilang tak tahu rimbanya, Tahun keempat sesekali bersilahturahmi ke daerah pemilihannya, ( biasanya yang yang dikunjungi hanya tim suksesnya saja ) Tahun kelima mulai sering berkunjung dan berdialog, berjalan Dor to Dor, persis sales alat – alat rumah tangga, guna menarik simpati calon pemilih untukperiode berikutnya.

Untuk diketahui masyarakat, ternyata begini cara kerja di parlemen:

  • Setelah di parlemen maka anggota parlemen tidak bisa bekerja sendiri, pekerjaan di parlemen adalah pekerjaan yang dilakukan kolektif atas nama “Fraksi”. Untuk fraksi, yang duduk di fraksi bisa didominasi salah satu partai tertentu ( tergantung jumlah kursi / Caleg partai tersebut yang dipilih masyarakat ) atau gabungan beberapa anggota partai/ Caleg terpilih  yang jumlah jumlah kursinya tidak cukup untuk membentuk satu fraksi.

Jika dalam satu fraksi dominan partai tertentu, maka dapat dimungkinkan semua program partai yang dijanjikan saat kampanye dapat  dijalankan.

  • Setelah diparlemen Si Caleg hanya mendapatkan satu kursi saja dari beberapa jumlah kuota kursi yang tersedia, maka Si Caleg yang sudah berjanji ini dan itu tersebut saat kampanye, dan ia dipilih karena masyarakat tertarik dengan program- program kampanyenya, atas arahan partai pengusung, maka Si Caleg terpilih wajib bergabung di fraksi tertentu yang notabene bisa jadi ia akan berada dalam satu fraksi dengan anggota parlemen dari partai yang saat kampanye selalu berseberangan arah politiknya. Sewaktu penentuan keputusan sidang diparlemen, maka suara yang sah adalah suara fraksi, bukan suara anggota parlemen secara individu.
  • Jika Si Caleg terpilih duduk diparlemen dan ia “ Ngotot “ memaparkan dan memperjuangkan visi dan misinya sebelum menjadi anggota parlemen, bahkan cenderung melawan kebijakan partai pengusungnya, maka siap- siap Si Caleg terpilih ini segera “ Angkat Koper “ dari parlemen yang ia idam-idamkan, karena 90% Si Caleg terpilih akan di ganti dengan Caleg lain yang lebih patuh kepada kepentingan partai pengusung, istilah parlemennya di PAW Pergantian Antar Waktu . Maka tamatlah sudah Si Caleg terpilih.
  • Merujuk dari point ketiga, maka 99% Si Caleg terpilih terpaksa menurut dan patuh kepada program partai atau fraksinya. Maka jangan heran dan marah jika ada saudara, teman, sahabat waktu sebelum menjadi naggota parlemen programnya berapi – api, setelah menjadi seperti “ Kerupuk “ yang terkena sapuan air. 

Jadi disini kami ingin menyampaikan informasi ini, yang menurut kami cukup penting agar bagi si Caleg segera sadar dengan partai pengusung yang dipilihnya sebagai kendaraan yang dapat mengantarkannya pada kursi parlemen yang empuk dan nyaman, kira- kira sejalan atau tidak program partai dengan keinginan hati nuraninya, kedua bagi masyarakat pemilih ayo lihat “ Trek Record “ Partai kontestan Pemilu dan para Calegnya , agar dapat melihat bahwa selama partai tersebut berkiprah apakah programnya baik untuk masyarakat umum, atau malah sebaliknya

Demikianlah tulisan ini kami buat, bukan untuk menggurui siapapun, tetapi kami ingin masyarakat harus mengetahui system dan metode kinerja anggota parlemen, supaya kita sebagai masyarakat tidak gampang tertarik dengan jargon-jargon politik dari para Caleg, untuk menjadi pemilih cerdas memang tidak mudah tetapi bukan bearti tidak bisa. Ayo gunakan hak pilih kita pada tanggal 17 April 2019 ini, berhati-hatilah dalam menentukan pilihan, mantapkan hati, berdoa, dan pilihlah dengan baik dan benar. Pekerjaan ini Cuma lima menit saja, tetapi menentukan nasib kita semua selama lima tahun.

 

Penulis : RUDI YANTO

Pemerhati Masalah Sosial di wilayah Kota Pangkalpinang