Camping Ground Tikus Emas

Dosen Agroteknologi UBB, Kenalkan 'Trichoderma dan POC' ke Masyarakat Air Duren

27, July 2019 - 02:29 PM
Reporter : adithan
Dosen Agroteknologi Universitas Bangka Belitung (UBB), menggelar program IPTEK bagi masyarakat di Desa Air Duren, Kabupaten Bangka, Jum'at (26/07/2019).
Dosen Agroteknologi Universitas Bangka Belitung (UBB), menggelar program IPTEK bagi masyarakat di Desa Air Duren, Kabupaten Bangka, Jum'at (26/07/2019).

Bangka Terkini, Kabupaten Bangka --- Dosen Agroteknologi Universitas Bangka Belitung (UBB), menggelar program IPTEK bagi masyarakat di Desa Air Duren, Kabupaten Bangka, Jum'at (26/07/2019).

Diketahui Program tersebut sekaligus merupakan program pengabdian dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ropalia S.P., M.Si ,Rion Apriyadi S.P., M.Si dan Deni Pratama, S.P., M.Si merupakan sosok dibalik program yang mengangkat tema Eco-Friendly Agrotechnorganic: Integrasi Pertanian Organik Skala Rumah Tangga Berbasis Pengolahan Limbah Keluarga dan Pemanfaatan Agensia Hayati tersebut.

" Program ini berfokus pada pemanfaatan bahan dan limbah organik yang dapat dijadikan sebagi kebutuhan dalam memecahkan permasalahan di bidang pertanian. Kami memperkenalkan kepada masyarakat tentang Trichoderma dan POC untuk dapat diaplikasikan masyarakat," ungkap Ropalia selaku ketua program pengabdian.

" Trichoderma merupakan agen hayati yang berguna untuk mengendalikan patogen tanaman, sedangkan POC ialah pupuk organik berbentuk cair yang berasal dari limbah sisa pertanian tak terpakai untuk menambah nutrisi tanaman dan meminimalisasi penggunaan pupuk kimia," jelasnya.

Pengabdian ini melibatkan puluhan masyarakat Desa Air Duren yang begitu antusias menerima setiap materi yang disampaikan Ropalia dan Deni. Tidak hanya materi umum, Ropalia dan Deni juga mengadakan demonstrasi (praktek langsung) terkait perbanyakkan Trichoderma, dan pembuatan POC.

Sementara itu, Kepala Desa Air Duren, Zainudin turut mengapreasiasi program pengabdian yang dilakukan oleh para Dosen Agroteknologi UBB ini. Diakuinya, pemahaman tentang Trichoderma dan POC masih cukup awam dikalangan masyarakat Desa Air Duren, sehingga ini menjadi peluang menambah wawasan masyarakat.

" Saya juga ingin masyarakat Desa Air Duren tidak hanya memiliki pengetahuan materi saja, tetapi juga memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menerapkan penggunaan Trichoderma dan POC seperti yang telah diajarkan," ucapnya.

Lebih lanjut, ditambahkan oleh Deni, saat ini masyarakat butuh pemahaman tentang bahan dan limbah organik khususnya skala rumah tangga yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan.
" Bahan organik berperan besar dalam menunjang kebutuhan pertanian. Kami memperkenalkan bahan-bahan yang amat mudah ditemui, apalagi seperti limbah organik. Limbah organik terkadang belum sepenuhnya termanfaatkan dengan baik. Kami berusaha mengedukasi cara pemanfaatannya dengan cara praktis agar mudah diterapkan oleh masyarakat," terangnya.

" Besar harapan kami (Ropalia dan Deni_red) agar masyarakat mendapatkan banyak pengetahuan terkait pertanian organik dan kedepannya mampu menerapkan bahan organik yang eco-friendly sebagai agen hayati dan nutrisi bagi tanaman demi menyosong sutainable agriculture di masa yang akan datang," harapnya. (*)