Camping Ground Tikus Emas

Jenderal (Purn) Gatot Sebut Informasi Hoax Pemicu Peperangan

12, October 2019 - 09:41 PM
Reporter : adithan
Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ceramah kebangsaan di hadapan ribuan kader Pramuka di GOR Sahabuddin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/10/2019).
Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ceramah kebangsaan di hadapan ribuan kader Pramuka di GOR Sahabuddin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/10/2019).

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo himbau generasi bangsa agar mewaspadai informasi hoax karena dapat memicu peperangan.

Hal tersebut ditegaskannya ceramah kebangsaan di hadapan ribuan kader Pramuka di GOR Sahabuddin Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/10/2019).

" Banyak peperangan di berbagai negara karena dipicu hoax. Harus diwaspadai bersama," tegasnya.

Menurut Gatot, peperangan besar yang pernah terjadi antara Inggris dan Spanyol di Amerika serta perang Irak dan Vietnam menjadi bukti hoax sangat berbahaya. Setiap generasi diharapkannya mampu memverifikasi informasi yang kian deras mengalir seiring berkembangnya teknologi smartphone.

"Jangan menjadi generasi menunduk karena selalu melihat Handphone. Tapi kalian harus melihat masa depan dan menggunakan teknologi dengan baik dan benar," himbaunya.

Di satu sisi teknologi informasi kata Gatot, membawa dampak positif bagi generasi bangsa. Pasalnya konektivitas terjalin dengan mudah serta adanya interaksi yang lebih luas dengan berbagai belahan dunia. Tidak hanya itu, ditambahkannya Generasi juga menjadi lebih kreatif dengan banyak contoh dan inspirasi yang bisa dilihat dari tekhnologi.

" Anda ini semua mau jadi apa terserah. Yang penting waspadai tantangannya. Sebagai daerah yang kaya sumberdaya alam, Indonesia diincar banyak bangsa asing," tukasnya.

Selain tantangan informasi, Gatot mengingatkan adanya prediksi migrasi besar-besaran umat manusia dari Afrika dan wilayah Timur Tengah karena faktor sumberdaya alam dan bencana kekeringan. " Indonesia karena berada di equator memiliki semuanya. Nanti mereka ramai-ramai cari makan di sini," tutup Gatot. (Red)