Camping Ground Tikus Emas

PT.TIMAH Harus Berbasis Local Wisdom Harus Pula Dipimpin Dari Putra Daerah

11, December 2021 - 08:09 AM
Reporter : A Abu Bakar
Zamzani  (Sekretaris DPD KNPI Bangka Belitung)
Zamzani (Sekretaris DPD KNPI Bangka Belitung)

Penambangan timah di Pulau Bangka dan Belitung kami yang tercinta ini sudah dilakukan dari kolonial Belanda hingga saat ini, dimana pada masa kolonial Belanda terdapat tiga perusahaan pertambangan, yaitu Bangka Tin Winning Bedrift (BTW), Gemeenschaappij Mijnbouw Maatschaappij Biliton (GMB) dan Singkep Tin Exploitatie Maatschaapij (SITEM). Antara tahun 1953 sampai dengan tahun 1958 ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan menjadi perusahaan Negara, dimana BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka, GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung dan SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep. Pada tahun 1968 ketiga perusahaan Negara itu lebur menjadi satu perusahaan PT Tambang Timah, yang selanjutnya dirubah menjadi PT Tambang Timah (Persero). PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Perseroan didirikan tanggal 02 Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995, pada tanggal 28 November 2017 Menteri BUMN Rini M Soemarno resmi menandatangani akta pengalihan saham seri B PT Timah Tbk , Dengan ditandatanganinya akta tersebut, Holding BUMN Industri Pertambangan resmi berdiri dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang menjadi induk perusahaan (holding) BUMN Industri Pertambangan, maka  PT Timah Tbk menjadi anak perusahaan (anggota holding).

            Artinya pulau Bangka dan Belitung ini digali, ditambang baik pada lahan darat mapun laut sudah sangat lama, kalau melihat dari penjelasan diawal maka pertambangan timah ini sudah dimulai dari tahun 1953 sampai dengan hari ini dipenghujung 2021, maka sudah 68 tahun dua pulau ini diambil timahnya, bahkan mungkin sudah melebihi dari tahun tersebut. namun apakah dari rentetatan panjang tahun-tahun tersebut penambangan yang dilakukan tanpa konflik? Tentu konflik-konflik yang terjadi sangat banyak, karena penambangan timah memiliki multi efeks, bagi pro penambangan efek ekonomi sangat dirasakan, baik para penambang, kolektor, smelter sampai dengan PT.Timah sendiri, namun bagi kontra penambangan, maka suara tentang dampak lingkungan, dampak aliran sungai, dampak laut menjadi tema-tema penolakan terhadap tambang timah, sampai dengan hari ini konflik-konflik tersebut tidak kunjung selesai, sampai kapan selesai? Sampai dengan tidak ada lagi penambangan, namun sampai kapan penambangan timah? Secara kepastian mungkin belum bisa dijawab, hanya hipotesa-hipotesa ilmiah yang menjadi jawaban sementara. Bahkan hari ini konflik pertambangan timah terus membesar keberbagai plosok desa yang menjadi lokasi cadang timah atau IUP timah, sehingga kedepan PT. Timah harus memiliki strategi pendekatan yang berbasis Local Wisdom.  

Local Wisdom di Bangka Belitung sangat bervarian, artinya local
wisdom
yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat tergantung sejauh mana warganya merasakan manfaat dari nilai hadirnya PT.Timah dalam kenyataannya sehari-hari kehidupan masyarakat, namun bila suatu local wisdom sudah tak memberi manfaat apa-apa terhadap lingkungannya niscaya ia bakal ditinggal oleh masyarakat, sehingga ini menjadi penolakan terhadap penambangan yang bakal dilakuakn PT.Timah kedepannya, sehingga untuk memahami Local Wisdom di Bangka Belitung ini diperlukan Pipinan elit di PT.Timah berasal dari Putra terbaik Bangka Belitung, maka harusnya dan sudah sepantasnya para pimpinan yang berada di batang tubuh PT.Timah ini didorong dari putra dearah itu sendiri, sehingga bisa dengan cepat menyatukan persamaan makna tentang local wisdom kedaerah, dan penambangan bisa diterima dengan baik.

Tantangan kedepan yang harus dipikirkan oleh putra daerah itu ialah ketertinggalan Sumber Daya Manusia yang terlahir dari dampak pertambangan timah, ini juga diperlukan kepedulian PT.Timah untuk memberikan kesadaran bagi generasi muda daerah ini, sehingga kami yakin kepedualian itu akan muncul apabila para Pimpinan PT. Timah ini berasal dari daearah itu sendiri. Dengan landasan-landasan tersebut kami dari atas pemuda yang berhimpun di Komite Nasional Pemuda Indoesia mendorong dalam RUPS PT.Timah yang akan datang untuk dan harus mempertimbangkan putra daerah agar menjadi jajaran pimpinan PT.Timah. untuk melihat kajian-kajian lainnya, maka dalam waktu dekat kami dari DPD KNPI Bangka Belitung akan menggelarkan Kajian dan Seminar Pertambangan Timah di Bangka Belitung, sehingga menghasilkan sumbangsih ide, saran, gagasa, pemikiran tentang pertambangan timah atas Pimpinan Putra Daerah dimasa yang akan datang.