Berita Resmi Statistik BPS, Ini Inflasi dan Deflasi Bulan Agustus 2024 Kota Pangkalpinang
PANGKALPINANG, BANGKATERKINI - Badan Pusat Statistik Kota Pangkalpinang ungkap bulan Agustus 2024, Kota Pangkalpinang kembali alamai deflasi ke 3.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik, Dewi Safitri saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (02/09/2024).
Kepala Badan Pusat Statistik Pangkalpinang ini menyebutkam Kota Pangkalpinang mengalami deflasi 'month to month' (m-to-m) sebesar 0,11 persen, sedangkan pada 'year to date' (y-to-d) mengalami inflasi sebesar 0,44 persen.
" Pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Pangkal Pinang sebesar 1,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,50," ucapnya
Dijelaskan Dewi, PadaAgustus 2024 tingkat inflasi y-on-y Kota Pangkal Pinang sebesar 1,19 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,44 persen. Tingkat inflasi Agustus 2024 lebih rendah daripada tingkat inflasi pada Agustus 2023 dan Agustus 2022 yaitu masing-masing sebesar 3,14 persen dan
6,87 persen. Tingkat inflasi y-to-d Agustus 2023 sebesar 1,20 persen sedangkan pada Agustus 2022 sebesar 4,07 persen.
" Secara month to month (m-to-m) terjadi deflasi sebesar 0,11 persen yang merupakan perkembangan IHK Agustus 2024 terhadap IHK Juli 2024. Sedangkan secara year to date
(y-to-d) terjadi inflasi sebesar 0,44 persen yang merupakan perkembangan IHK Agustus 2024 terhadap IHK Desember 2023," terangnya.
Pada Agustus 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,97 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,18 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen. Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y sebesar 0,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki memberikan andil yang sangat kecil.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Agustus 2024, antara lain: bawang merah, beras, bayam, kangkung, angkutan udara, ikan singkur, sawi hijau, ikan selar, shampo, tomat, ikan tenggiri, pembersih lantai, nanas, ikan kembung, lengkuas, kerang, telur ayam ras, obat dengan resep, hand body lotion, susu bubuk untuk balita, dan wortel.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: cabai rawit, sepeda motor, daging ayam ras, minyak goreng, kopi bubuk, buku pelajaran SD, bensin, kacang panjang, cumi-cumi, sekolah dasar, sigaret kretek tangan (SKT), ikan bulat, pembalut wanita, garam, ketimun, terong, obat gosok, sekolah menegah pertama, dan ikan kerisi.
Sementara itu, Pj Walikota Pangkalpinang, Budi Utama menjelaskan pihaknya akan segera membenahi atau berupaya agar inflasi dan deflasi di Pangkalpinang lebih stabil lagi.
" Nanti kita akan Bekerjasama dengan OPD serta instansi vertikal untuk membuat program seperti penanaman padi di air. Karena beras sangat signifikan untuk harga nya," tukasnya.
Apalagi, dikatakan Budoet sapaan akrabnya seperti dijelaskan pihak Disperindagkop Pangkalpinang naiknya harga beras dikarenakan kesulitan mendapatkan pupuk. Yang mana diketahui pupuk diambil dari Rusia. Sedangkan Rusia sedang mengalami situasi yang panas.
" Jadi dalam waktu dekat akan kita kumpulkan OPD serta instansi vertikal lainnya untuk membuat program agar beras dan juga pupuk bisa kita minimalisir kan. Nanti kita harap semua nya bergerak dengan dana - dana CSR dari vertikal agar tidak mengganggu APBD yang telah kita siapkan," pungkasnya.