Camping Ground Tikus Emas

DPRD Babel Setujui Penolakan Masyarakat Beltim, Terhadap Keberadaan HTI

22, May 2019 - 10:04 PM
Reporter : adithan
Didit Srigusjaya, Ketua DPRD Babel
Didit Srigusjaya, Ketua DPRD Babel

Bangka Terkini, Pangkalpinang --- DPRD Babel menyetujui penolakan masyarakat Kabupaten Belitung Timur (Beltim) terhadap keberadaan hutan tanaman industri (HTI). Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya, Rabu (22/05/2019).

Diakuinya, keberadaan hutan tanaman industri (HTI), dinilai tidak ada manfaatnya untuk masyarakat di daerah tersebut.

" Hari ini kita menerima kunjungan DPRD Beltim yang menanyakan kejelasan informasi terkait HTI, karena masyarakat menolak HTI tersebut," ungkapnya.

" Hadirnya kawan-kawan dari DPRD Beltim ini menunjukkan komitmen rakyat yang menolak keberadaan HTI itu, dan ini harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan terus akan menjadi bom waktu bagi pemerintah daerah," cetusnya.

Lanjutnya, jika persoalannya terkait peluang tenaga kerja, DPRD Babel memandang tenaga kerja seperti apa yang akan direkrut. " Oleh sebab itu Pemprov Babel harus tegas mengambil sikap terhadap permasalahan HTI ini, karena banyak masyarakat yang menolaknya," tegas Didit.

" Kemudian Pemprov Babel juga harus melihat mana kredit poin yang bermanfaat dan yang tidak, meski Pemprov Babel sedang buat mengembangkan sektor pertanian, namun harus dilihat sektor pertanian yang pro pengusaha apa pro rakyat," cetusnya.

Kemudian, dilanjutkannya jikapun Pemprov Babel ingin mengembangkan sektor pertanian yang pro masyarakat, maka disinilah peran pemda, dimana rencana lahan HTI ini harus dikembalikan ke masyarakat.

" Mereka menyayangkan pemprov yang sudah mengeluarkan rencana kerja tersebut, sehingga Pemprov harus mengeluarkan status go ke perusahaan ini. Kami tidak akan lelah berjuang agar masyarakat tetap mendapat status hak atas tanah mereka," cetusnya.

" Saat ini DPRD Babel juga sedang membentuk panitia khusus (pansus), yang artinya DPRD Babel juga menyetujui agar HTI tersebut, diserahkan kembali ke masyarakat. Karena tidak ada manfaatnya untuk masyarakat," tutupnya.