Camping Ground Tikus Emas

Hari Lingkungan Hidup, Sungai Upang Ditanam Puluhan Tanaman Anggrek

11, January 2020 - 06:53 PM
Reporter : adithan
Doc
Doc

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Kabupaten Bangka --- Yayasan peduli lingkungan Bangka Flora Society (BFS), melakukan aksi penanaman puluhan tanaman anggrek dan ratusan pohon di tepian Sungai Upang Desa Tanah Bawah, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Sabtu (11/01/2020).

Diketahui aksi tersebut dalam rangka Peringatan Hari Gerakan Sejuta Pohon Dunia dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia yang diperingati pada tanggal 10 Januari 2020. Dengan melibatkan para anggota BFS, sahabat alam sungai upang, siswa pramuka saka kalpataru, masyarakat dan para pengunjung.

Ketua BFS, Dian Rossana Anggraini mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mengajarkan kepada seluruh siswa dan mengajak masyarakat untuk melestarikan lingkungan serta menjaga ekosistem, khususnya di tepian Sungai Upang. " Kita juga memilih kayu perupuk dan jambu ubak karena memiliki karakteristik yang cocok untuk ditanam di tepian Sungai Upang ini," ungkap Dian.

" Terkait dengan penanaman tanaman anggrek, untuk melakukan konservasi bagi tanaman anggrek Bangka Belitung di Pulau Anggrek yang di namakan 'Pulau Anggrek Elsye Lestari', dimana untuk menjangkaunya kita harus menggunakan perahu," jelas Wanita yang juga peraih penghargaan kalpataru tersebut.

Penanaman yang dilakukan sebanyak 78 batang anggrek dari enam spesies berbeda. Diantaranya ada tanaman anggrek yang saat ini sudah mulai langka dan sulit untuk ditemui, anggrek tersebut yaitu Anggrek Bulan. Selain Anggrek Bulan (Phalaeonopsis sumatrana) lima jenis anggrek lainnya yaitu Cernu cervi, Oncidium, Bulbovilum, Bogoriensis, dan Tripspermum. Seluruh anggrek tesebut ditanam di Pulau Anggrek yang telah dirawat dan ditanami sejak tiga tahun silam.

" Kegiatan penanaman juga terus rutin dilalukan oleh Sahabat Alam Sungai Upang bersama BFS di tepian Sungai Upang melalui kegiatan 'Minggu Menanam'. Sehingga setiap satu minggu sekali akan melakukan penanaman dengan melibatkan siswa dan masyarakat yang berkunjung ke Sungai Upang," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Salam Upang, Hormen mengungkapkan selain Sungai Upang dianggap masyarakat sebagai tempat rekreasi, dirinya juga berharap mampu memberikan nilai-nilai edukasi khususnya terhadap pelestarian lingkungan. Sehingga masyarakat yang berkunjung mampu menambah pengetahuan dan rasa cinta terhadap lingkungan.

" Selain mendampingi para pengunjung yang hendak berwisata, kita juga sisipkan dengan nilai edukasi tentang lingkungan kepada mereka. Kita ajak mereka untuk menanam anggrek, pohon, dan melakukan pembibitan yang lokasinya juga di Sungai Upang," tutup Hormen. (Rap)