Camping Ground Tikus Emas

Cair Pekan Depan, Dir RSUDH Beberkan Alasan Insentif Tenaga Medis Belum Dibayar

18, June 2020 - 12:51 PM
Reporter : adithan
Direktur RSUDH Pangkalpinang, dr. Fauzan
Direktur RSUDH Pangkalpinang, dr. Fauzan

Berita Bangka Belitung - Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Terkait insentif petugas kesehatan yang dikabarkan 3 bulan belum dicairkan, dibenarkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah, dr. Fauzan, Kamis (18/06/2020).

Diakui Direktur RSUD Depati Hamzah, dr. Fauzan insentif tenaga medis selama 3 bulan yang belum dicairkan tersebut dikarenakan belum ada dasar menghitung pola tarif insentif untuk petugas Covid-19.

" Untuk seluruh petugas Covid-19 kita menggunakan dibawah tarif DKI Jakarta, tetapi setelah 27 April 2020 kemarin keluarlah SK Kemenkes yang sudah mengatur insentif petugas Covid-19 yang terdiri dari dr.spesialis, dr. Umum, perawat/bidan serta tenaga kesehatan lainnya," ungkapnya kepada Bangka Terkini saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

Terkait perihal itupun, dijelaskan dr. Fauzan pihaknya langsung melakukan kajian bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Pangkalpinang dan rapat bersama perwalian petugas Covid-19 dan diputuskan bersama untuk merubah usulan awal.

" Jadi uang yang sudah disiapkan oleh pemerintah kota (Pemkot) Pangkalpinang, Minggu ini insyaallah sudah bisa dicairkan mengikuti pola pembayaran insentif dari kementerian yg nominal nya lebih besar dari usulan awal," akuinya.

Lanjut dr. Fauzan juga mengatakan pihaknya (Manajemen RSUD Depati Hamzah_red) sangat memikirkan keselamatan serta kesejahteraan petugas Covid19 di lingkungan nya. " Terbukti selain meningkatkan insentif mereka kami juga mempersiapkan alat pelindung diri lengkap sesuai zona yg sudah di tetapkan, selain itu juga ekstra fooding seperti susu telur madu serta makanan dan suplemen untuk petugas," jelasnya.

Tidak hanya itu, dikatakan dr. Fauzan, sebagai rumah sakit yang ditunjuk oleh kementerian kesehatan sebagai 132 rumah sakit rujukan penyakit infeksi emerging bersama RSUD Marsidi judono di Belitung, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang juga sangat serius dan sepenuhnya mendukung kebutuhan untuk memutuskan rantai penularan covid19 ini.

" Selain refocusing anggaran untuk kesehatan, RSUD Depati Hamzah dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan ruangan isolasi bertekanan negatif, laboratorium dengan bio safety level 2, serta kamar operasi khusus pasien dengan covid19 yg walaupun covid19 semoga cepat berlalu semua ruangan ini tetap akan terpakai untuk penyakit infeksi menular lainnya," pungkasnya.(AsF).