BANGKA TERKINI - PANGKALPINANG --- Salah satu event atau ajang pencarian bakat lomba menyanyi dan menari di Bangka Belitung (Babel) oleh Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Babel tuai pro dan kontra. Pasalnya dalam event tersebut tertulis selain genre dangdut.

Salah satu pelaku seni di Bangka Belitung yang merupakan Owner studio rekaman pertama di Bangka Belitung yakni Babel Record, Acil Andre Effendi merasa kecewa dengan event tersebut. Karena baginya yang tertulis pada persyaratan lomba itu terkesan menyudutkan atau mendeskriminasikan genre dangdut.

Hal tersebut terlihat dari sebuah tulisannya dalam akun facebooknya,  yang ditulis sebagai berikut ;

Bismillah
Ada apa dengan Dangdut??? Apa mungkin Dangdut kurang NKRI atau tidak pancasilais ??

ini baru namanya Iklan tidak sesuai kek Film seperadik .. sah2 aj penyelenggara mau mengadakan acara apa ..tapi kok spt Diskriminasi kepada Genre Dangdut ??? parahnya salah satu juri nya justru orang yg dibesarkan oleh Genre Dangdut itu sendiri musisi Artis KDI ( kontes dangdut Indonesia) juara 1 KDI malahan
apa dak ngerapekkk namanya ??
atau bikin aj lomba menyanyi Mandarin mungkin lbh Mantap jika tidak bikin lomba menyanyi Genre
1 Musik klasik
2 musik Blues
3 Musik Funk
4 musik Gospel
5 Musik Hiphop
6 Musik Jazz
7 Musik Metal
8 Musik pop
9 Musik R&B
10 Musik Reggae
11 Musik Rock
12 musik Ska
13 musik techno
14 Musik Country
jangan dimasukan Musik Dangdut mungkin lbh elok kelihatannya tampa perlu ditulis SELAIN GENRE MUSIK  DANGDUT

Tulisan di akun Facebook @acilandreeffendi

" Harusnya tak perlu ditulis dalam persyaratannya itu selain genre musik dangdut. Apalagi yang menjadi juri nya merupakan artis yang dibesarkan oleh genre musik dangdut," tegas pria yang kerap disapa Bang Acil itu, saat dikonfirmasi Bangka Terkini, Minggu (06/09/2020).

" Tidak masuk di akal sama sekali, melarang Genre Dangdut tapi juri nya dari orang yg dibesarkan oleh Dangdut," pungkasnya. (AsF)