BNNK Pangkalpinang, Angka Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Sangat Tinggi

PANGKALPINANG, bangkaterkini.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) belum lama ini merilis hasil survey angka prevalensi pengguna narkoba di Indonesia. Hasil survey yang dilakukan terjadi peningkatan prevalensi pengguna narkoba di Indonesia pada 2021 sebesar 0,15 persen, sehingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa, kata pelaksana harian (Plh) Kepala BNN Kota Pangkalpinang Syarifuddin saat membuka rapat kerja program pemberdayaan masyarakat anti narkoba dilingkungan swasta, Selasa (24/05/2022) di Cordela Hotel Pangkalpinang.
Sebelumnya, di 2019 prevalensi pengguna narkoba di Indonesia sebesar 1,80 persen atau 3,41 juta jiwa, sementara prevalensi dunia di 2020 sebesar 5,5 persen atau sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkotika. Angka prevalensi tersebut merujuk pada masyarakat secara nasional.
Bahkan, di kota Pangkalpinang sendiri angka penyalahgunaan narkoba tergolong tinggi yang prevalensinya di dominasi oleh pengangguran. Terbukti.
"BNN Kota Pangkalpinang melalui tim penindakan dan pengejaran berhasil meringkus seorang pria pengangguran berisinial YP (35) yang berperan sebagai pengedar dengan total berat barang bukti diduga narkotika jenis sabu seberat 9,42 gram," ujar Syarifuddin.
Ia juga menambahkan, bahwa sampai saat ini tersangka masih menjalani proses pemeriksaan guna pendalaman dan penyidikan terkait tindak pidana pelanggaran undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Senada dengan Syarifuddin, Kepala Bidang Dinas Penanaman Modal, pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, SH.,MH mengatakan bahwa angka pengangguran di ibukota Propinsi Bangka Belitung mencapai 6,89 persen yang persentasenya sangat tinggi bahkan hampir menyamai angka nasional. Tentu hal ini akan berdampak terhadap grafik peningkatan angka penyalahguna narkoba disuatu wilayah.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Narkoba Polres Pangkalpinang IPTU Astrian Tomi juga mengatakan kepada peserta raker belum lama ini anggotanya berhasil menggagalkan peredaran gelap narkoba dengan modus pengiriman paket melalui jasa ekspedisi. Dengan begitu, ia mengajak seluruh pihak swasta khususnya perusahaan jasa pengiriman untuk memperketat barang yang diterima maupun dikirim.
Pasca kegiatan ini, BNN Pangkalpinang berencana akan menindaklanjuti aksi yang akan dilaksanakan oleh masing-masing peserta di wilayah kerja masing-masing. Aksi dilaksanakan berupa kampanye anti narkoba, sosialisasi, hingga tes urine kepada karyawan guna deteksi dini penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja dalam rangka mendukung dan menciptakan lingkungan kerja yang bersinar (bersih narkoba). (Red)