PANGKALPINANG, bangkaterkini.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Dinas Pendidikan (Disidik) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan rapat evaluasi terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022.

"Dari informasi yang kami terima dari Disdik, ada sejumlah daerah terutama diperbatasan yang masih mengalami masalah zonasi dilapangan," ujar Ketua Komisi IV DPRD Babel, Marsidi Tahar.

"Misalnya warga di Desa Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) yang dekat dengan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) tidak bisa masuk di Koba, sebab berbeda kabupaten terpaksa harus masuk di Air Gegas," paparnya.

Permasalahan juga terjadi di Desa Tepus, yang dekat dengan Air Gegas harus masuk zonasi di Desa Jeriji. 

"Nah, dari kesepakatan kami dengan Disdik Babel tadi, zonasi sebesar 60 persen itu dibagi lagi jumlahnya sebesar 15 persen lagi untuk mereka yang ada diperbatasan ini," jelas Marsidi saat diwawancara awak media, Jumat (01/07/2022).

Lanjutnya permasalahan juga terjadi bagi mereka yang tidak mau masuk Sekolah Menengah Atas (SMA), tapi mau melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedangkan diwilayah mereka tidak ada SMK. 

"Contohnya lagi di Tukak Sadai yang ada hanya SMA tidak ada SMK, yang ada di Toboali, jadi mereka tidak bisa mengikuti keinginannya, oleh sebab itu dengan ada 15 persen ini mereka bisa mendaftar ke SMK, namun sesuai aturan pendaftarannya," paparnya. 

Pihaknya berharap pada PPDB tahun depan, sistem zonasi lebih baik lagi terutama jarak domisili dan sekolah yang saat ini masih sedikit menjadi kendala di masyarakat. (atk)