Camping Ground Tikus Emas

Wali Kota Pangkalpinang Hadiri Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI

16, August 2023 - 04:35 PM
Reporter : adithan
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau Molen
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau Molen
PANGKALPINANG, BANGKA TERKINI - Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil beserta Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang, Wakil Wali Kota, Ketua serta Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Sekretaris Daerah, seluruh Asisten serta Kepala OPD dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang hadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Pangkalpinang dalam rangka mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pangkalpinang, Rabu (16/8/2023).

“Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas di tahun 2045, meraih posisi lima besar di kekuatan ekonomi dunia. Kita punya kesempatan, dan tidak hanya peluangnya saja, tetapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan, tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif memecah belah atau bahkan membuat kita melangkah mundur”, ujar Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan.

Presiden Joko Widodo melanjutkan, bonus demografi yang akan mencapai puncak ditahun 2030an adalah peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045. 68 persen adalah penduduk usia produktif, disinilah kunci peningkatan produksi nasional kita. Selanjutnya peluang besar yang kedua kita adalah internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan hanya sekedar gimmick atau retorika semata, melainkan melalui sebuah peran keberanian Indonesia dalam bersikap.

“Momentum presidensi Indonesia G-20, ke-ketua-an Indonesia di Asean, konsistensi menjunjung HAM kemanusiaan dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir ini. Telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali kedalam peta percaturan dunia. Ditengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan Indonesia dengan Pancasilanya, dengan harmoni keberagamaannya, prinsip demokrasi, mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada”, ungkapnya.