Iklan Bangka Terkini

IPB University Jadikan Desa Guntung Pusat Penelitian Pembenihan Kepiting Bakau

10, December 2024 - 09:45 AM
Reporter : Ilham

BANGKA TENGAH, BANGKATERKINI – Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terpilih menjadi salah satu lokus kegiatan implementasi sistem budidaya laut berbasis marikultur cerdas dalam rangka optimalisasi kampung kepiting yang berkelanjutan, melalui Program Dana Padanan Kemendikbudristek dengan Tim Pengusul IPB University pada tahun 2024 ini.

Pilot Project Hatchery (pembenihan) kepiting bakau dilaksanakan di Instalasi Guntung, UPTD Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (12/10/2024).

Dalam uji coba dan penelitian pembenihan kepiting bakau, akan dibimbing langsung oleh tim ahli/pakar dari IPB University .

Algafry Rahman, Bupati Bangka Tengah yang hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan dukungannya pada keinginan untuk memulai usaha budidaya kepiting bakau baik dari sisi ekonomi maupun ekologi.

“Kami berterima kasih sekali karena Bangka Tengah dapat dipilih menjadi tempat penelitian dan pengembangan khususnya ketem remangok (kepiting bakau) ini. Saya selaku Bupati sangat mendukung dan mendorong kemajuannya baik dari hulu hingga ke hilir,” ungkap Algafry.

Tak dipungkiri, dirinya menyadari habitat kepiting bakau ini semakin menurun setiap tahunnya. Ia pun mengharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya hutan mangrove .

“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana proses pemanfaatan lingkungan yang ada saat ini benar-benar kita manfaatkan. Hari ini, IPB melalui kegiatan Kedaireka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) menunjuk Desa Guntung sebagai pusat penelitian pengembangan produk Kepiting Bakau. Nantinya diharapkan masyarakat akan lebih paham dan terbuka hatinya untuk mencintai lingkungan, serta paham dari kepiting bakau ini ada banyak hal yang dapat dimanfaatkan," ucap bupati.

Selaku tim yang terlibat dalam penelitian, Prof. Tridoyo Kusumastanto, dari IPB University menjelaskan apa saja yang menjadi fokus penelitian pada proyek di Desa Guntung ini.

"Kami memberikan fasilitas untuk meneliti dan mengembangkan kepiting bakau supaya berkelanjutan, karena yang kita Hadapi saat ini adalah kerusakan ekologi yakni rusaknya mangrove . Di Provinsi Babel, kami sudah meneliti di Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Pangkalpinang dan Belitung Timur. Seperti Arah Pak Bupati Bangka Tengah, kalau kita sudah berhasil dengan pembenihan maka 70% kita akan kembalikan ke alam, dan 30% nya akan dibudidayakan untuk pengembangan ekonomi rakyat,” jelasnya.

Kegiatan yang merupakan kerja sama Pemkab Bateng, Bappeda Provinsi Babel, Kementerian KKP, Dinas Perikanan Provinsi Babel serta UBB ini juga diharapkan dapat menyukseskan strategi ekonomi biru .

"Kita juga sudah buat platform- nya sebuah aplikasi Remangok Babel (Katalog Rantai Produk Pasok Remangok Provinsi Babel) yang mana antara suplai hingga pemasaran ekspor baik ke restoran atau pengolah dapat dilakukan, sehingga nanti tidak ada lagi limbahnya seperti halnya strategi blue economy , misalnya pemanfaatan pada sisa kulit kepiting diolah menjadi glukosamin hingga kitosan,” pungkas Prof. Dr. Tridoyo.

Turut hadir, Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, Kepala Dinas Perikanan Pemkab Bateng, Perwakilan Bappeda Provinsi Babel, perwakilan Dinas Perikanan Provinsi Babel, Dosen peneliti dari UBB, Camat Koba, serta perwakilan dari OPD Pemkab Bateng.*

Iklan Bangka Terkini