'Sehatkan' Ekspor Timah Indonesia, ICDX Dukung Atomindo

Bangka Terkini, Pangkalpinang --- Komisaris Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX), Fenny Widjaya menyatakan dukungannya atas keberadaan Atomindo.
Hal tersebut disampaikannya usai acara audiensi yang dilakukan antara Atomindo dengan ICDX di Pangkalpinang, Jumat (28/06/2019).
Dalam pertemuan yang di kantor cabang ICDX, kawasan ruko City Hall, pejabat ICDX tersebut melihat Atomindo saat ini dapat menjadi saluran aspirasi para pelaku industri dan ekspotir
" Saya melihat hari ini para pelaku industri dan eksportir timah swasta terancam mati. Ini dapat berimplikasi buruk dalam berbagai sektor. Yang jelas dampak sosial yang akan terjadi sebagai efek domino dari matinya sekian banyak industri pertimahan dan ekspor timah Indonesia," ungkapnya.
" Masalahnya industri timah yang terancam mati ini adalah member saya di bursa komodity. Jadi kepedulian harus ada dari saya, dan saya harus merespon jika ada assosiasi yang menunjukkan kepedulian pada masalah ini," jelasnya.
Diakuinya, kedatangannya ke Bangka sendiri atas undangan Atomindo yang mempertanyakan terkait tersendatnya kegiatan ekspor timah, serta mati nya operasional industri pertimahan Babel.
" Seperti yang saya sampaikan, saya melihat kepedulian dari Atomindo atas situasi yang menurut saya ini sudah kronis. Sehingga saya harus merespon positif apa yang menjadi spriti Atomindo. Dan setelah mendengar paparan dari Atomindo, saya akan mendukung apa yang sekarang diperjuangkan oleh Atomindo, karena itu menyangkut kepentingan dan keberlangsungan para eksportir swasta yang merupakan member saya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Atomindo Darmansyah, mengatakan bahwa audiensi yang dilakukan oleh bersama ICDX tersebut dalam rangka menyamakan visi.
" Kita melihat bahwa ICDX, selain terdampak, juga memiliki rasa tanggung jawab untuk dapat menyehatkan kembali industri dan ekspor timah smelter swasta, sehingga perlu kita samakan visi dan persepsi. Karena kita bertekad smelter swasta yang hari ini mati suri dapat kembali hidup dan dapat ekspor kembali," harapnya.