Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Usung Konsep KEK Kelautan di Belitung
BANGKA TERKINI - BELITUNG --- Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat paparkan konsep terkait prospek investasi industri kelautan dan perikanan untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Belitung.
Konsep tersebut direpresentasikan langsung boleh ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pusat Dr. Ir. Heru Dewanto, ST., M.Sc.(Eng.), IPU., ASEAN Eng didampingi Sekretaris Jenderal PII, Ir. Teguh Haryono, MBA. dan
Bendahara Umum PII, Dr. Ir. Arlan Septia Ananda Rasam, MM. dihadapan Bupati dan jajaran Pemda Kab. Belitung beserta Rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh pejabat di lingkungan Dirjen Perikanan Tangkap, yang bertempat di Ruang Rapat Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjungpandan.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Dr. Ir. Purba Robert Sianipar, MSCE, MSEM, IPM, Ketua Komite Kerjasama Antar Lembaga Dan Kementerian, Dr. Ir. Wahyu Saidi, MSc, IPU, ketua PII Learning Center, Serta didampingi oleh sekretaris PII Kab. Belitung, Syarifah Amelia, S.Si, MT.
" Paparan ini merupakan bentuk kerjasama multi-helix atas upaya pengembangan konsep pembangunan Kabupaten Belitung yang berbasis potensi mina-agro-tourism," ungkap Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Heru Dewanto.
Diakui Heru, kerjasama ini berawal sebagai kelanjutan atas hasil audiensi Bupati Kab. Belitung dengan Menteri Kelautan dan Perikanan dimana Bupati menyampaikan data potensi kelautan dan perikanan Belitung untuk kemudian berharap dapat dijadikan salah satu kawasan terpadu minapolitan. Guna memvalidasi potensi, mengidentifikasi serta merencanakan pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang paling sesuai, berkelanjutan, harmonis dengan perencanaan daerah dan pusat lainnya, serta yang paling utama optimal dalam memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
" Atas arahan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan, kemudian menghubungi PII untuk meminta bantuan kerjasama terkait pengembangan konsep yang dimaskud. PII kemudian dengan jajaran serta jejaringnya mampu membangun diskusi yang intensif selama kurang lebih satu bulan bersama BPPT, Kemenko Marinvest, Bappenas serta perwakilan KKP sendiri hingga akhirnya mampu me-wrapping-up (membungkus;finalisasi) materi terkait Prospek Industri Kelautan dan Perikanan di Kab. Belitung," jelas Heru.
Dalam paparannya, Ketum PII menegaskan bahwa prospek Investasi Industri Kelautan dan Perikanan Kab. Belitung secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua cluster investasi. Pertama, pengembangan kawasan inti minapolitan yang merupakan pengembangan dari PPN yang diperluas hingga ke wilayah desa juru seberang. " Disana nanti akan dilengkapi berbagai fasilitas demi mendukung peningkatan kapasitas nelayan seperti pembangunan dermaga tambat labuh, fasilitas docking kapal serta pembangunan pasar ikan modern," terangnya.
" Kedua adalah pengembangan kawasan penunjang minapolitan yang meliputi pengembangan kawasan penunjang desa sungai padang, desa selat nasik, pulau seliu, tanjung rusa serta desa Lassar. Yang mana di berbagai kawasan penunjang ini, akan dibangun sentra-sentra budidaya tambak baik kerapu, udang maupun komoditi lainnya serta fasilitas pendukungnya seperti dermaga maupun balai benih," tukasnya.
Dengan adanya penguatan baik di sektor hulu maupun hilir, diharapkan konsep investasi industri kelautan dan perikanan di kabupaten belitung mampu secara cepat dan terukur diwujudkan sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi di kab. Belitung. " Terutama ketika sektor pariwisata yang menjadi andalan tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan kembali karena terkait situasi keamanan global," pungkasnya.
Terkait perihal tersebut, Pemda Kab. Belitung menyambut dengan sangat baik dan antusias atas sumbang gagasan yang disampaikan oleh PII ini dan akan menjadi dasar bagi Pemda Kab. Belitung serta Kementerian KKP untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan Kab. Belitung kedepannya. (***)